Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Rumput Vetiver Jadi Solusi Atasi Erosi dan Longsor di Kulon Progo
24 Maret 2025 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kulon Progo, 22 Februari 2025 – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dipimpin oleh Drs. Bambang Wahyu Nugroho, M.A., dosen Hubungan Internasional UMY, melaksanakan program budidaya rumput vetiver sebagai teknologi tepat guna untuk mitigasi bencana erosi dan tanah longsor di Padukuhan Sungapan 2, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulon Progo. Program ini diikuti oleh 96 warga dari Padukuhan Sungapan 2 dan Teganing 1, dengan tujuan meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi dan melakukan mitigasi bencana erosi dan tanah longsor.
ADVERTISEMENT
Program ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, meliputi sosialisasi, survei, pelatihan, dan pendampingan. Sosialisasi dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) untuk memperkenalkan manfaat rumput vetiver (Vetiveria zizanioides) sebagai solusi alternatif pencegahan erosi dan tanah longsor. Survei dilakukan untuk memetakan titik-titik rawan longsor yang akan ditanami bibit vetiver. Selanjutnya, pelatihan teknik penanaman dilakukan dengan membuat percontohan (demplot), dan pendampingan dilakukan dalam aksi penanaman massal sebanyak 4.200 batang bibit vetiver.
Hasil program menunjukkan keberhasilan dalam beberapa aspek. Sosialisasi berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat rumput vetiver. Survei berhasil mengidentifikasi titik-titik rawan longsor, sementara pelatihan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membudidayakan vetiver. Partisipasi aktif masyarakat dalam penanaman massal menunjukkan dukungan kuat terhadap program ini.
Marsi, S.IP., M.PA, Panewu Kokap, menyatakan bahwa seluruh wilayah Kapanewon Kokap merupakan daerah rawan erosi dan longsor. Oleh karena itu, program ini sangat dinantikan dan didukung oleh masyarakat. “Program ini merupakan upaya penting untuk meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujarnya usai upacara serah terima bibit vetiver dari Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat UMY.
ADVERTISEMENT
Tumija, Kepala Dukuh Sungapan 2, mengungkapkan bahwa dialah yang mengusulkan program ini kepada UMY. “Setiap musim hujan, kami selalu menghadapi masalah tanah longsor. Dengan adanya program ini, saya mewakili warga Sungapan 2 menyambut baik dan berkomitmen untuk memelihara rumput vetiver agar tumbuh dengan baik dan berfungsi maksimal,” katanya.
Berdasarkan survei pra-pelaksanaan, Padukuhan Sungapan 2 memiliki risiko tinggi bencana erosi dan tanah longsor, terutama di lokasi curam dengan vegetasi minim. Masyarakat setempat sebelumnya belum mengenal rumput vetiver sebagai solusi mitigasi bencana. Program ini difokuskan pada pendekatan partisipatif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengantisipasi risiko bencana.
Tim Pengabdian Masyarakat UMY tidak hanya berfokus pada Padukuhan Sungapan 2, tetapi juga bekerja sama dengan masyarakat Padukuhan Teganing 1. Sebanyak 2.100 batang bibit vetiver ditanam di masing-masing padukuhan, sehingga total penanaman mencapai 4.200 batang. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebersamaan masyarakat dalam upaya konservasi tanah dan pelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Meskipun pemantauan jangka panjang tidak dapat dilakukan langsung oleh Tim Pengabdian Masyarakat, keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan vetiver diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program ini.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain yang rawan longsor, mengingat hampir seluruh wilayah Kapanewon Kokap memiliki risiko serupa. Ke depan, Tim Pengabdian Masyarakat UMY berharap dapat memperluas program penanaman vetiver ke seluruh Kalurahan Hargotirto dan wilayah lain di Kapanewon Kokap.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah, program mitigasi berbasis vegetasi seperti ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi risiko bencana alam di masa depan.