Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
UMY Dampingi Desa Wisata Wirokerten, Siap Wujudkan Standar Wisata Nasional
26 September 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bantul, 8 September 2024 - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui program pengabdian kepada masyarakat, mendampingi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wira Jaya dan Pengelola Desa Wisata Wirokerten dalam studi tiru tata kelola desa wisata di Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang mendapat hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek, dan dipimpin oleh Dyah Mutiarin, dosen UMY.
ADVERTISEMENT
Studi tiru yang berlangsung pada Minggu, 8 September 2024 ini diikuti oleh 25 peserta dari Pokdarwis Wira Jaya dan pengelola Desa Wisata Wirokerten. Mereka belajar tentang tata kelola desa wisata berbasis kearifan lokal dengan tema "Community Based Tourism: Tata Kelola Desa Wisata Krebet Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelas Nasional."
Agus Jati Kumara, narasumber dari Desa Wisata Krebet, menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata di Krebet mengutamakan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata yang berbasis budaya dan seni lokal, salah satunya melalui kerajinan batik kayu yang menjadi daya tarik utama Krebet.
"Di Desa Wisata Krebet, kami selalu mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai ujung tombak pengelolaan wisata. Dengan kearifan lokal, kita tidak hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Ini penting untuk mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan," kata Agus Jati Kumara.
ADVERTISEMENT
Sakir Ridho Wijaya, salah satu tim pengabdian dari UMY yang turut serta mendampingi peserta sejak awal hingga akhir kegiatan, menjelaskan bahwa studi tiru ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada Pokdarwis Wira Jaya dan pengelola Desa Wisata Wirokerten dalam merancang paket wisata yang menarik dan berdaya saing. "Kami berharap, dengan belajar dari Desa Wisata Krebet, Desa Wisata Wirokerten dapat mengembangkan konsep wisata berbasis komunitas yang tidak hanya berfokus pada wisata alam, tetapi juga wisata budaya yang berbasis kearifan lokal," ujarnya.
Widayanto, Ulu-Ulu atau Pemerintah Kalurahan Wirokerten yang turut serta mendampingi kegiatan ini, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Wirokerten untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi wisata yang dimiliki. "Kami melihat banyak pelajaran yang dapat diambil dari Desa Wisata Krebet, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan wisata berbasis budaya lokal. Ini akan menjadi inspirasi bagi kami dalam mengembangkan Desa Wisata Wirokerten ke depannya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dyah Mutiarin menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari upaya memperkuat kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola potensi wisata. "Studi tiru ini bukan hanya tentang melihat bagaimana Desa Wisata Krebet berkembang, tapi lebih dari itu, bagaimana kita bisa mengadopsi model-model terbaik dari Krebet untuk diterapkan di Wirokerten, dengan tetap mempertahankan identitas lokal. Potensi wisata dan budaya yang ada di Wirokerten sangat besar, tinggal bagaimana kita mengelola dan mengembangkannya secara profesional dan berkelanjutan," ungkapnya.
Dengan adanya pendampingan dari UMY, Desa Wisata Wirokerten diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang lebih profesional dan berbasis pada kearifan lokal, seperti yang telah diterapkan di Desa Wisata Krebet.
Live Update