Konten dari Pengguna

UMY Dampingi Pembangunan Kelurahan Wirokerte Kurangi Risiko Bencana

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
16 Juli 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dosen Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan Pendampingan Menuju Pembangunan Kelurahan Wirokerten Berbasis Pengurangan Risiko Bencana (05/03) di Pendopo Pasar Blumbang Mataram Yogyakarta.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Wirokerten.
Pengabdian ini dilakukan oleh Ir. Nursetiawan, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen Magister Teknik Sipil UMY, serta Wahyu Heniwati, S.E., M.M selaku Ketua Bidang Mitigasi dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah dan mahasiswa Magister Teknik Sipil UMY.
ADVERTISEMENT
Ir. Nursetiawan mengaku melakukan pengabdian yang menatargetkan langsung kepada masyarakat kelurahan Wirokerten agar bisa menanggulangi risiko bencana. “Membangun kesadaran masyarakat akan kesiapsiagaan terhadap bencana sangatlah penting.
Selain karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, penanggulangan bencana alam akan lebih bisa dimaksimalkan jika komponen masyarakat sudah siap siaga atas potensi bencana alam sejak dini,” tutur Nursetiawan.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan masyarakat, pokdarwis, tokoh adat, dan Pemerintahan Kelurahan Wirokerten. Widayanto, Ulu-Ulu Kelurahan Wirokerten, menyatakan, "Kami sadar bahwa pencegahan bencana alam bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kami bersatu dalam upaya menghadapi tantangan alam ini."
Dalam upaya pencegahan bencana alam, Wahyu Heniwati, S.E., M.M selaku Ketua Bidang Mitigasi dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah menyampaikan bagaimana resiko ketika terjadi bencana alam, ancaman-ancaman apa yang akan terjadi ketika terjadi bencana alam, dan faktor-faktor yang menjadi kerawanan bencana dan cara menanggulanginya.
ADVERTISEMENT
“Desa Budaya Kelurahan Wirokerten Pasar Blumbang ini merupakan desa wisata yang sangat bagus dan masih baru yang sangat berpotensi untuk dikembangkan akan tetapi kawasan ini dilewati jalur sesar gempa sehingga sangat rawan dan berpotensi terkena bencana alam maka kegiatan pencegahan bencana alam ini harus dilakukan,” tutur Heni.
Melihat banyaknya pengunjung tempat wisata yang beragam dari luar daerah, maka perlu dilakukannya persiapan yang matang kepada pokdarwis serta pengelola desa wisata untuk meningkatkan kapasitas dalam mitigasi bencana, Nursetiawan menyarankan agar desa wisata Pasar Blumbang perlu melakukan pemetaan UMKM yang berada di sekitar lokasi wisata serta melakukan pemetaan jalur evakuasi bencana.
Semoga upaya yang telah dilakukan bisa berguna dalam memitigasi risiko bencana alam. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks, kolaborasi dan kesadaran akan pentingnya pencegahan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan adaptif di masa depan.
ADVERTISEMENT