Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
UMY dan SDIT Insan Utama Kolaborasi Wujudkan Sekolah Sehat Bebas Diabetes
10 Maret 2025 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 1 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang diabetes melitus (DM) serta mendorong perilaku hidup sehat, Program Studi Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Utama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Sekolah Mandiri Bidang Kesehatan Keluarga dan Penyakit Diabetes Melalui Teknologi Edukasi dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”. Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari guru, karyawan, dan orang tua siswa SDIT Insan Utama.

Kegiatan yang diketuai oleh dr. Sherly Usman, M.Sc., dosen Prodi Kedokteran Umum UMY, ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan keluarga, pencegahan diabetes, dan pemanfaatan TOGA. Kesehatan keluarga, sebagai pilar utama dalam mencetak individu yang sehat secara fisik, mental, dan sosial, menjadi fokus utama dalam program ini. Mitra kegiatan ini adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sejalan dengan tujuan program untuk membangun keluarga sehat secara fisik dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dibagi menjadi empat sesi utama: pemaparan materi menggunakan teknologi, pelatihan alat kesehatan mandiri, edukasi tentang TOGA, dan pemeriksaan kesehatan siswa. Acara diawali dengan sambutan dan pengisian kuesioner pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan awal peserta. Selanjutnya, peserta mendapatkan edukasi tentang diabetes dan TOGA dengan metode Augmented Reality (AR) yang dirancang untuk memudahkan pemahaman dan membuat proses belajar lebih menarik.
Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka selama sesi edukasi dan tanya jawab. Dari 35 undangan, 32 peserta hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai. Di akhir kegiatan, tim pengabdian menyerahkan alat kesehatan kepada pihak sekolah untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
Hasil kuesioner post-test menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan perilaku peserta terkait diabetes dan pemanfaatan TOGA. Beberapa peserta yang memberikan testimoni menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan tentang kesehatan, diabetes, dan penggunaan TOGA. Selain itu, pelatihan pemeriksaan kesehatan mandiri diharapkan dapat mendorong guru dan karyawan sekolah untuk mempraktikkan pemeriksaan kesehatan secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Secara statistik, terdapat peningkatan skor pengetahuan dan perilaku peserta antara pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang diabetes serta pemanfaatan TOGA.
Dengan adanya program ini, diharapkan guru, karyawan, dan orang tua siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menerapkan gaya hidup sehat dan memanfaatkan TOGA untuk mendukung kesehatan keluarga secara berkelanjutan.