Konten dari Pengguna

UMY Dukung Pengembangan Kemampuan Guru PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
11 Februari 2025 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
UMY Dukung Pengembangan Kemampuan Guru PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Perhatian dan dukungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak pernah berhenti, kali ini lewat program pengabdian yang bekerjasama dengan Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul dalam bentuk pelatihan guru-guru PAUD Inklusi terkait Brand Journalism dan Public Speaking yang bertempat di Ruang Kartini Gedung B lantai 1 Kantor Pemda II Bantul. Kegiatan yang diikuti hampir 30 peserta ini berjalan interaktif karena di dalamnya terdapat pendampingan menulis di media berbasis User Generated Content (UGC) sebagai bagian dari Brand Journalism dan pendampingan meningkatkan kemampuan Public Speaking (06/02).
UMY Dukung Pengembangan Kemampuan Guru PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan ini berjalan karena Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul merasa kemampuan dalam bidang komunikasi seperti menulis di media UGC dan public speaking merupakan kamampuan penting dalam perkembangan digitalisasi hari ini. “Kami benar-benar merasakan hal baru dalam menulis di media UGC maupun kemampuan public speaking, kami berharap setelah ini guru-guru mampu mengembangkan branding sekolah, rajin menulis di media, lebih percaya diri untuk tampil di masyarakat dengan kemampuan public speaking-nya untuk menyuarakan pendidikan inklusi baik sebagai bentuk promosi maupun edukasi dan literasi di masyarakat,” ujar Nuwuningsih ketua Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi se-Kabupaten Bantul.
ADVERTISEMENT
Program pengabdian yang diusung oleh salah satu dosen UMY yaitu Filosa Gita Sukmono ini mendorong agar guru-guru sekolah-sekolah inklusi berkembang dalam kemampuan menulis maupun ketika tampil di masyarakat dalam bentuk kemampuan public speaking.
“Saya berharap program pengabdian ini mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa akademisi tidak hanya bergerak di dalam kampus tetapi juga bergerak untuk membantu masyarakat salah satunya untuk membantu pengembangan guru PAUD inklusi seperti ini,” pungkas Filosa.