UMY Latih 125 Admin Sekolah Muhammadiyah: Optimalkan Sistem Kepegawaian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan pelatihan sistem informasi kepegawaian bagi admin sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Sleman. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (18/1/25), pukul 07.30–12.00 WIB di Ruang Amphitheater E8 Lantai 5, Gedung Djarnawi Hadikusuma UMY.

Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan SimPegMU, sebuah sistem informasi kepegawaian yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi administrasi di sekolah Muhammadiyah se-Sleman. Sistem ini telah dikembangkan sejak 2024 dan mulai disosialisasikan pada awal 2025. Kendala administratif yang sering dihadapi oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sleman menjadi latar belakang dilaksanakannya pelatihan ini.

Kegiatan ini diikuti oleh 125 peserta yang terdiri dari operator sekolah tingkat SD/MI, SMP, dan SMA/K Muhammadiyah di Sleman. Pelatihan diawali dengan pre-test untuk mengetahui bagaimana peserta mengelola data kepegawaian sebelum menggunakan SimPegMU, sesi pelatihan dilanjutkan dengan penjelasan fitur utama SimPegMU, simulasi penggunaan sistem, dan tanya jawab interaktif. Di akhir acara, post-test dilakukan untuk mengevaluasi pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan.

Drs. Ardani, M.A., yang mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman, hadir untuk memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka kegiatan pelatihan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pelatihan ini selaras dengan program utama PDM Sleman dalam upaya digitalisasi data pegawai dan aset di sekolah serta madrasah Muhammadiyah di wilayah Sleman.

Selain itu, mewakili Ketua PDM Sleman, A.S. Ardani, M.A., ia juga menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas pengembangan aplikasi digital yang mendukung sistem administrasi kepegawaian di sekolah Muhammadiyah.

Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Dr. Ir. Gatot Supangat, M.P., IPU. ASEAN Eng., yang menegaskan bahwa UMY telah menjalin kerja sama erat dengan PDM Sleman dalam pengelolaan kepegawaian melalui tiga sistem utama: SIPPMu untuk rekrutmen, UKBW untuk uji kompetensi, dan SimPegMU yang saat ini dilatihkan kepada operator sekolah.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa UMY berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Muhammadiyah melalui berbagai program kerja sama, khususnya dalam bidang tata kelola kepegawaian. Digitalisasi administrasi sekolah, menurutnya, merupakan langkah strategis dalam menciptakan sistem yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah.

Beliau juga menekankan pentingnya prinsip “Gotong Royong Memberi” dalam membangun pendidikan dan kemanusiaan. Di akhir sambutannya, beliau berharap agar program ini dapat terus berjalan dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sleman.

Setelah sesi sambutan, acara berlanjut dengan pemaparan materi oleh Ketua Program Pengabdian, Ir. Slamet Riyadi, S.T., M.Sc., Ph.D., bersama dua dosen Teknologi Informasi UMY, yaitu Cahya Damarjati, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Ir. Asroni, S.T., M.Eng.. Mereka memberikan penjelasan mendalam mengenai fitur utama SimPegMU, panduan penggunaan sistem, serta simulasi penerapannya dalam lingkungan sekolah Muhammadiyah.

Pelatihan ini tidak hanya bersifat teori, tetapi juga bersifat praktis dan interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk mencoba langsung penggunaan sistem dalam pengelolaan data pegawai sekolah mereka. Selain itu, peserta juga diajak untuk memahami tiga aspek utama dalam manajemen pegawai Muhammadiyah, yaitu pengangkatan, pengembangan, dan pensiun.

Melalui kolaborasi antara UMY dan Majelis Dikdasmen PNF PDM Sleman, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk mengatasi permasalahan administrasi kepegawaian yang selama ini terjadi. Ke depannya, sistem ini diharapkan tidak hanya diterapkan di Sleman, tetapi juga dapat diadopsi oleh sekolah Muhammadiyah di daerah lain, sehingga meningkatkan kualitas tata kelola pendidikan Muhammadiyah secara lebih luas.