Konten dari Pengguna

UMY Perkuat Kompetensi Guru SD Lewat Pelatihan Deep Learning

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
8 Mei 2025 8:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fatmarani Yudhiartika, S.Pd., saat menyampaikan materi Deep Learning kepada para guru di Laboratorium Micro Teaching PAI, FAI UMY.
zoom-in-whitePerbesar
Fatmarani Yudhiartika, S.Pd., saat menyampaikan materi Deep Learning kepada para guru di Laboratorium Micro Teaching PAI, FAI UMY.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 guru Sekolah Dasar dari Kabupaten Kulonprogo mengikuti kegiatan sosialisasi bertajuk “Deep Learning: Pendekatan dan Implementasi dalam Dokumen Perencanaan Pembelajaran” yang dilaksanakan pada Sabtu (19/4/25), di Laboratorium Micro Teaching, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pendekatan Deep Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan pembentukan budi pekerti dan pembelajaran bermakna melalui integrasi antara olah pikir, hati, rasa, dan raga secara menyeluruh. Sosialisasi ini disampaikan oleh Fatmarani Yudhiartika, S.Pd., guru SDN Kalipucang, yang dikenal aktif dalam pengembangan metode pendidikan inovatif.
Para peserta mengikuti sesi diskusi dengan antusias dan aktif mencatat materi.
Dalam pemaparannya, Fatmarani menegaskan bahwa Deep Learning bukanlah kurikulum baru, melainkan penyempurnaan dari pendekatan Differentiated Learning. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari pendekatan ini adalah membentuk peserta didik yang mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Salah satu kunci dalam penerapan Deep Learning adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang tepat. Guru harus mampu menelaah Capaian Pembelajaran (CP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP), serta merancang asesmen yang selaras,” ujar Fatmarani.
Foto bersama narasumber, peserta, dan panitia seusai acara sosialisasi.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang disambut antusias oleh para peserta. Banyak guru mengaku mendapatkan wawasan baru yang dapat langsung diterapkan di kelas, terutama dalam pengembangan studi kasus, diskusi mendalam, dan pengukuran keterampilan berpikir kritis siswa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antarguru dan memperkuat jejaring dalam pengembangan kualitas pendidikan dasar di daerah. Pihak panitia berharap, sosialisasi serupa dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari program pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan.