Konten dari Pengguna

UMY Berguru pada Pakar Pelajari Mitigasi Pengelolaan Isu di Media Sosial

UMYogya
Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BHP UMY)
8 Agustus 2022 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMYogya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
UMY Highlights – Sadar akan pentingnya mitigasi pengelolaan isu di media sosial, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) delegasikan kepala urusan website dan media untuk belajar langsung dari para praktisi dan pakar ilmu komunikasi dalam workshop 'Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah' (PTMA) batch #2. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini diselenggarakan oleh Majelis DiktiLitbang PTMA di Grand Rohan Jogja, Yogyakarta. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kinerja tim media sosial dalam membangun komunikasi dan reputasi yang baik di mata publik.
Yamadipati Seno, Redaktur Mojok, Memaparkan tentang Mitigasi Pengelolaan Isu di Media Sosial pada Workshop Pengembangan Humas Batch II PTMA yang bertempat di Grand Hotel Rohan, Yogyakarta (Kamis, 04/08/2022)
Redaktur Mojok, Yamadipati Seno, yang menjadi narasumber dalam workshop tersebut, Kamis (04/08/2022) mengatakan bahwa mengelola media sosial institusi sebaiknya diperlakukan layaknya 'pasangan hidup' kita. Akun media sosial kecenderungannya menjadi sangat personal, informatif, otentik, dan memenuhi ekspektasi audien. “Otentik menunjukan media sosial akan diingat oleh audiens. Untuk mencapai otentik, humas harus melakukan riset sehingga didapatkan konsep yang kuat sebelum melakukan unggahan konten,” Ungkap Seno pada saat menyampaikan materi. Lebih lanjut, Seno menjelaskan bahwa ketika sesuatu menjadi viral, terjadi cross platform dengan terunggah di berbagai platform. Mitigasi menjadi penting dalam mengelola isu yang terjadi di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Warganet media sosial inginnya hemat waktu dimana konten isinya komplit, informatif dan solutif. Lalu fokus pada solusi dan berusaha proaktif, bukan reaktif di beberapa isu,” jelas Seno tentang karakter warganet. (FR)