Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Aroma dan Memori Berkaitan? Begini Penjelasan Sains
26 November 2023 9:40 WIB
Tulisan dari Faradisa Meryam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seringkali ketika menghirup aroma tertentu, kita mengingat kejadian lama yang tersimpan di memori kita. Contohnya, ketika ada aroma makanan seperti kue kering, kita lantas teringat momen hari raya bersama keluarga di kampung halaman. Begitu juga ketika kita menghirup aroma bunga melati yang mekar, bisa jadi kenangan akan pekarangan bunga di belakang rumah menghampiri kita.
ADVERTISEMENT
Nah, mengapa bau dan aroma bisa terkadang memicu ingatan tertentu di otak kita?
Otak dibagi menjadi beberapa bagian tertentu, ada yang mengatur bau, ingatan, emosi dan banyak lagi. Indra penciuman, yang dalam istilah sains disebut indra penghiduan kita ternyata terhubung langsung dengan sistem limbik yang mengatur memori dan emosi.
Apa Itu Aroma?
Aroma adalah zat kimia larut air yang menghasilkan karakteristik bau tertentu, seperti bau harum, bau amis, dan banyak lagi. Sensasi aroma dapat dikenali oleh indera penghidu manusia dan didapat dari berbagai sumber seperti makanan, bunga, minyak esensial, dan lain sebagainya.
Bagaimana Kita Mencium Aroma?
Mengutip dari buku fisiologi Sherwood, Indera penghiduan kita bergantung pada sel reseptor olfaktorius yang akan mendeteksi bau, atau aroma.
ADVERTISEMENT
Sel reseptor olfaktorius adalah sel khusus di hidung yang membantu kita mencium bau. Mereka memiliki bagian yang menonjol dengan rumbai-rumbai kecil yang disebut silia. Saat kita menghirup udara, zat kimia dari bau atau aroma, yang disebut odoran, menempel pada silia ini. Selanjutnya, sinyal listrik dibawa oleh sel saraf ini melewati saraf olfaktorius menuju otak.
Saat kita bernapas dengan tenang, zat kimia dari aroma bisa mencapai sel reseptor dengan mudah karena letaknya di atas jalur aliran udara normal di hidung. Namun, saat kita mengendus dengan lebih kuat, kita mengarahkan lebih banyak udara ke atas hidung. Ini membuat molekul zat kimia aroma di udara lebih mudah menempel pada reseptor olfaktorius, meningkatkan kemampuan kita untuk mencium berbagai aroma.
ADVERTISEMENT
Cara Manusia Mengidentifikasi Aroma
Tiap-tiap bulbus olfaktorius (kumpulan sel reseptor yang mengikat odoran) dilapisi oleh glomerulus yang berbentuk seperti bola. Glomerulus berfungsi sebagai "arsip bau" dan akan menerima sinyal hanya dari reseptor yang spesifik sehingga kita bisa membedakan aroma apa yang kita hirup, sebagai contoh aroma bunga melati akan tetap beraroma bunga melati meski berbeda tempat.
Komponen-komponen suatu bau disortir ke dalam glomerulus yang berbeda-beda, satu komponen per arsip. Karena itu, glomerulus, yang merupakan stasiun pemancar pertama untuk pemrosesan informasi bau, berperan kunci dalam pengorganisasian persepsi bau. Sel mitral sebagai ujung tempat berakhir reseptor olfaktorius di glomerulus menyempurnakan sinyal bau dan memancarkannya ke otak untuk diproses lebih lanjut.
Sensasi dari aroma tersebut setelah diproses di bola penciuman akan dikirim langsung ke jalur sistem limbik, yakni amygdala yang berfungsi mengatur perasaan dan emosi.
ADVERTISEMENT
Nah, disinilah letak perbedaan indera penciuman dengan indera lain yang manusia miliki. Informasi yang telah melewati jalur sistem limbik akan dibawa langsung ke amygdala dan diteruskan ke hippocampus tanpa harus melewati stasiun pemancar informasi yakni thalamus. Aroma adalah satu-satunya sensasi yang langsung dibawa ke pusat emosi dan memori, padahal semua indra harus melalui thalamus terlebih dahulu.
Memori Seperti Apa yang Berkaitan dengan Aroma?
Ada banyak jenis memori pada manusia yang terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya adalah memori sensori, memori jangka pendek yang terbatas, memori jangka panjang seperti pengalaman hidup dan pengetahuan, memori semantik yang menyimpan pengetahuan umum, memori prosedural terkait dengan keterampilan motorik dan banyak lagi.
Dalam konteks aroma, memori episodik yang bisa mengingat dan mengenali berbagai bau berdasarkan pengalaman dan asosiasi pribadi. Memori episodik adalah jenis memori yang terkait erat dengan kenangan peristiwa tertentu dari sudut pandang orang pertama. Ini mencakup pengalaman-pengalaman unik dan spesifik dalam hidup seseorang, seperti peristiwa penting atau momen emosional.
ADVERTISEMENT
Memori episodik menjadi lebih menarik karena dapat diaktifkan oleh bau. Ketika aroma tertentu terhubung dengan suatu pengalaman atau peristiwa dalam hidup, memori tersebut menjadi "otobiografi" yang dapat diingat melalui indra penciuman. Misalnya, aroma sebotol parfum yang sama dengan yang kita miliki dahulu bisa memicu kenangan spesifik dalam hidup, seperti perayaan hari jadi atau pertemuan romantis. Jadi, aroma tidak hanya menjadi pencetus memori, tetapi juga memperkaya dan menghidupkan kembali momen-momen spesial dan berharga dalam kehidupan kita melalui ingatan episodik yang terhubung erat dengan indera penciuman.
Kesimpulannya, Aroma Bisa Membangkitkan Memori
Dalam perjalanan hidup kita, aroma bukan hanya sekedar bau yang menciptakan suasana. Aroma adalah perekat memori yang bisa membawa kita ke masa lalu, menghubungkan kita dengan emosi, dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan menghargai kekuatan aroma, kita dapat lebih sadar akan lingkungan sekitar dan membangun galeri memori yang kaya dan penuh makna.
ADVERTISEMENT