Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Alat Pembakar Sampah Ramah Lingkungan Hasil Kolaborasi UAD dan Pemkab Bantul
7 Oktober 2023 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berlangsung di perumahan Pringgading Permai Guwosari, Pajangan Bantul pada Minggu, (1-10-2023) dan dihadiri Rudy Suharta dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dedi Wijayanti dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPM PDM) Bantul.
Laela, mahasiswa DMM IMM FTI, menuturkan bahwa. “Salah satu program kami adalah pengolahan sampah residu dengan alat ramah lingkungan, namun kami bermaksud untuk mengkolaborasikan konsep ini dengan konsep dari Bu Rahma yang sudah sampai tahap pengujian gas emisi dan tergolong aman bagi lingkungan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Rahma menjelaskan alat pembakar ini terdiri dari berbagai komponen yakni tabung pirolisi berisi tungku pembakar, penyaring, dan cerobong. Sementara cara kerjanya adalah tabung yang berisi air sekaligus berfungsi sebagai penangkap asap hasil pembakaran. Selanjutnya, tinggi air di dalam tabung akan berada di bawah lubang pipa asap hasil pembakaran.
ADVERTISEMENT
“Alat pembakar sampah residu ini telah melalui uji kadar emisi dan terbukti aman serta ramah lingkungan. Terkait konsep kolaborasi, kemungkinan menggunakan metode yang berbeda untuk meningkatkan fungsionalitasnya, sehingga dapat lebih sesuai dengan kondisi di Perumahan Pringgading Permai Guwosari Pajangan Bantul,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rudy Suharta berharap Tim DDM IMM FTI UAD dapat merancang dan mengkolaborasikan alat pengelolaan sampah ini, khususnya alat pembakar sampah residu dari Rahma. Menurutnya, alat tersebut lebih cocok dan efektif dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah di Perumahan Pringgading Permai.
Kolaborasi antara tim mahasiswa, para akademisi, dan pemerintah daerah ini diharapkan mampu menghasilkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah di tingkat lokal. (Syhrl/Doc)
ADVERTISEMENT