Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Bisa Dipelajari dari Prodi Sasindo UAD?
14 September 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Didi Risaldi selaku Ketua Panitia Program Pengenalan Kampus (P2K) Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada kegiatan technical meeting menyoroti tentang manfaat kegiatan P2K dalam memberikan informasi kepada mahasiswa baru serta menggambarkan karakteristik unik dari prodi tersebut. Ya, Prodi Sastra Indonesia memang tidak memiliki tema besar tersendiri dalam P2K, tetapi mengikuti tema besar yang ditentukan oleh panitia pusat P2K.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan keterlibatan dan koordinasi dengan tingkat pusat dalam menyelenggarakan kegiatan orientasi. Selain itu, Prodi Sastra Indonesia juga mengadakan beberapa kegiatan yang berkorelasi dengan tema kebangsaan.
Dalam acara tersebut, panitia memberikan penugasan kepada mahasiswa baru untuk memotret aktivitas di tengah masyarakat Indonesia yang mencerminkan simbolisme kebangsaan yang kuat, seperti foto gotong royong, kerukunan warga, dan beberapa hal lainnya. Simbolik kebangsaan itu juga digunakan dalam konsep kostum panitia, seperti penggunaan elemen batik dan kain etnik oleh panitia P2K tahun ini. Tentunya, ini menciptakan rasa kebersamaan dan identitas nasional yang kuat.
Didi juga menjelaskan mengenai Prodi Sastra Indonesia lebih dalam. Ia mengatakan bahwa Sastra Indonesia memiliki banyak keunikan dan mahasiswa-mahasiswa hebat bertalenta di dalamnya. Selain mempelajari sastra, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk memperluas wawasan mereka dengan mempelajari bidang-bidang lain seperti kepariwisataan, fotografi, dan desain grafis. Hal itu mencerminkan pendekatan yang holistik dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pemaparannya, Didi mengatakan bahwa mahasiswa Sastra Indonesia harus menciptakan rasa resah di dalam dirinya. Pentingnya menciptakan rasa resah pada mahasiswa baru agar rasa seperti ini dianggap sebagai dorongan untuk mencapai pencapaian terbaik dan menjadi pendorong perubahan positif dalam karakteristik Prodi Sastra Indonesia.
“Saya juga berharap agar mahasiswa Sastra Indonesia pada tahun ini dapat mengubah karakteristik Prodi Sastra Indonesia menjadi lebih baik. Selain itu, saya akan mendorong mahasiswa untuk aktif terlibat dalam organisasi dan kepanitiaan, dan menekankan pentingnya kecerdasan, sinergi, kreativitas, serta kemampuan untuk berorganisasi dan berkolaborasi dengan baik,” ungkap Didi.
Pemaparan ini mencerminkan upaya panitia P2K Sastra Indonesia dalam memberikan pengalaman yang berharga kepada mahasiswa baru serta menginspirasi mereka untuk berkembang sebagai individu yang aktif, berwawasan luas, dan berkontribusi dalam konteks akademik dan sosial. (syf)
ADVERTISEMENT