Konten dari Pengguna

Basit: Jarak Bukan Penghalang Cita-Cita

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
17 September 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Basit Kusuma Mismansyah, mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2024 yang berasal dari Merauke (Dok. Dilla)
zoom-in-whitePerbesar
Basit Kusuma Mismansyah, mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2024 yang berasal dari Merauke (Dok. Dilla)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Basit Kusuma Mismansyah, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD), membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita.
ADVERTISEMENT
Besar di Merauke, Papua Selatan, Basit melangkah jauh dari kota asalnya untuk mengejar impian di Kota Yogyakarta yang terkenal dengan kehangatannya. Walaupun perjalanan dari Merauke ke Yogyakarta memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit, Basit melihat ini sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan semangat.
Memilih Prodi Teknik Elektro di UAD, Basit mengungkapkan keyakinannya bahwa bidang ini menawarkan banyak peluang di masa depan. Keputusan itu juga didorong oleh saran orang tua dan kakaknya yang mendukungnya untuk mengejar karier di sektor teknologi yang berkembang pesat. Basit merasa yakin bahwa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan ini, ia akan dapat memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada di industri.
Selama berada di Yogyakarta, Basit mengungkapkan bahwa kota ini adalah tempat yang asyik dan penuh dengan potensi untuk menggali minat dan bakatnya. Kehidupan di kota yang jauh dari kampung halaman tidak menghalangi semangatnya, melainkan justru memotivasi Basit untuk lebih berusaha keras dalam mencapai tujuannya.
ADVERTISEMENT
Ia percaya bahwa jarak bukanlah alasan untuk berhenti berjuang. “Dengan dukungan penuh dari keluarga, saya merasa lebih termotivasi untuk menghadapi berbagai tantangan. Jarak yang jauh dari kampung halaman, menurut saya bisa menjadi pendorong semangat untuk lebih baik lagi ke depannya,” katanya.
Kisahnya adalah contoh nyata bahwa jarak bukanlah halangan, melainkan sebuah tantangan yang bisa dihadapi dengan keberanian dan dedikasi. Basit membuktikan bahwa dengan keyakinan dan usaha, impian apa pun bisa terwujud meskipun berjarak ribuan kilometer dari rumah. (Dilla)