Konten dari Pengguna

Diskusi HAM IMM Djazman Al-Kindi dalam Rangkaian Acara ‘September Masih Hitam’

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
2 Oktober 2023 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemaparan materi oleh Melki AS tentang Diskusi HAM: Menyoal Historis September Hitam dan Keppres No.17 Tahun 2022 di Hall Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pemaparan materi oleh Melki AS tentang Diskusi HAM: Menyoal Historis September Hitam dan Keppres No.17 Tahun 2022 di Hall Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta mengadakan diskusi Hak Asasi Manusia “September Masih Hitam” sebagai bentuk membentuk kesadaran akan pentingnya HAM. Acara ini digelar pada Sabtu, 23 September 2023, di Hall Lantai 1 Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
ADVERTISEMENT
“Acara ini merupakan rangkaian dari Festival HAM yang diselenggarakan sebagai tanggung jawab moral untuk mengedukasi kader IMM dan publik akan pentingnya HAM,” terang Ketua Pelaksana Lulu Latifah.
Pelanggaran HAM di Indonesia masih menjadi salah satu masalah sosial yang hangat dibahas. Masalah ini dinilai belum mendapatkan keadilan sosial dari pemerintah Indonesia. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di antaranya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus Semanggi, dan kasus mahasiswa Universitas Halu Oleo terjadi pada bulan September.
Melki AS dari lembaga Social Movement Institute mengungkapkan bahwa bulan September menjadi simbol gerakan dan perjuangan pengungkapan kebenaran dibalik kasus pelanggaran HAM. “Masalah pelanggaran HAM ini tidak mudah diungkap, harus terus diperjuangkan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, serta sebagai akses pemulihan korban,” paparnya dengan semangat.
ADVERTISEMENT
Lulu yang merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD mengharapkan acara ini tetap berlangsung di masa mendatang dan menggerakkan hati nurani manusia untuk sadar dan dapat memperlakukan manusia secara manusiawi.