Konten dari Pengguna

Dua Mahasiswa UAD Raih Perunggu pada Ajang TID di Thailand

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
21 Februari 2023 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Syaima’ Rihan Fasyir (kiri) dan Muflih Abdullah Zufat (kanan) terima penghargaan di ajang Thailand Investor’s Day (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Syaima’ Rihan Fasyir (kiri) dan Muflih Abdullah Zufat (kanan) terima penghargaan di ajang Thailand Investor’s Day (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi dan Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di bawah bimbingan Dr. rer. nat. apt. Endang Darmawan, M. Sc. berhasil meraih perunggu dalam ajang Thailand Investor’s Day (TID). Mahasiswa atas nama Syaima’ Rihan Fasyir dan Muflih Abdullah Zufat memperkenalkan aplikasi Witku yang telah dikembangkan sejak tahun 2021. Acara yang berlangsung selama 6 hari 1–6 Februari 2023 ini diikuti oleh 24 negara di dunia.
ADVERTISEMENT
TID merupakan agenda tahunan berupa kompetisi inovator produk terbesar se-Asia yang diselenggarakan oleh National Research and Council of Thailand (NRCT). Pada tahun 2023, TID dilaksanakan di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC).
Tidak hanya berkompetisi, Syaima’ dan Muflih juga turut andil dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mereka melakukan pengabdian masyarakat di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) pada tanggal 6 Februari. Pengabdian dilakukan dengan pemberian edukasi kepada perwakilan siswa SMP-SMA terkait jenis dan pengolahan tanaman obat menggunakan media aplikasi Witku.
Para siswa sangat antusias menyimak materi yang disampaikan dan dilajut dengan diskusi hangat. Dalam kegiatan pengabdian tersebut, turut hadir pula kepala sekolah, guru, dan Kedutaan Besar Indonesia yang bergelut di bidang pendidikan di Thailand.
ADVERTISEMENT
Syaima’ dan Muflih saat diwawancarai mengaku sangat terkesan dengan kesempatan emas ini.
“Menjadi pengalaman pertama bisa ke Negeri Gajah Putih, walau dengan modal bahasa yang tak begitu sempurna, tekad yang kuat, pasti akan membawa sebuah keberhasilan,” ucap Syaima. Muflih melanjutkan, “Selagi bisa berkelana, jangan tunggu tua untuk mendengar cerita manis mereka di sana,” tandasnya. (ish)