Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Filosofi “Urip Iku Urup” Warnai Sambutan Haru apt. Nada dalam Sumpah Apoteker
6 Mei 2025 11:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Momen pengucapan Sumpah Apoteker Periode April 2025 pada Selasa, 16 April 2025, bertempat di Amphitharium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), terdapat sambutan penuh haru dan refleksi dari perwakilan apoteker baru, yakni apt. Nada Auliya Rahman, S.Farm.
ADVERTISEMENT
apt. Nada membuka sambutannya dengan syukur atas pencapaian besar yang diraih bersama rekan-rekan sejawat. Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh sivitas akademika atas bimbingan dan dedikasi selama proses pendidikan. Namun yang paling menyentuh adalah penghormatannya kepada orang tua, yang menurutnya menjadi kekuatan terbesar di balik perjuangan panjang menjadi apoteker.
“Meski dalam lelah dan sibuknya perjuangan, kadang kita lupa menanyakan kabar Ayah dan Ibu. Tapi mereka ... selalu lebih dulu bertanya, ‘Nak, kamu sudah makan?’” ungkap apt. Nada dengan suara bergetar. Ia pun menyampaikan harapan tulus, “Tolong hidup lebih lama, agar Ayah Ibu bisa melihat kami sukses.”
Dalam bagian inti sambutannya, Nada menyampaikan perumpamaan yang kuat dan memotivasi. “Ibarat kapal yang ditambatkan di dermaga, memang tampak indah. Tapi kapal tidak dibuat untuk diam. Ia dibuat untuk mengarungi lautan dan memecah gelombang tantangan.”
ADVERTISEMENT
Ia menekankan bahwa seorang apoteker tidak diukur dari prosesi sumpahnya, melainkan dari kontribusinya dalam menjawab tantangan nyata di masyarakat. Dalam menghadapi dunia kerja dan pelayanan kesehatan yang kompleks, Nada mengajak rekan-rekannya untuk tetap tangguh dan berpikir positif.
Mengutip filosofi Jawa “Urip iku urup”, Nada menekankan pentingnya menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi sesama. Ia menutup sambutannya dengan dua pantun yang memadukan semangat, humor, dan harapan:
Hari Sabtu pergi ke Jogja
Jalanan basah terkena hujan
Semoga sukses untuk teman-teman semua
Semoga menjadi apoteker berkemajuan
Ke Jogja pergi ke Tugu
Tak lupa pula ke Gunungkidul
Kalau Bapak Ibu cari menantu
Pilih Apoteker 47 yang paling gaul
Sambutan apt. Nada tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga membangkitkan semangat seluruh hadirin, menjadikan momen sumpah apoteker bukan sekadar formalitas, melainkan awal dari pengabdian yang penuh makna dan kebermanfaatan. (Lin)
ADVERTISEMENT