Konten dari Pengguna

IMM FAI UAD Ikuti Sekolah Adil Gender, Dalami Konsep Feminisme dan Ekofeminisme

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
8 Mei 2025 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama peserta dan panitia Sekolah Adil Gender (Foto. IMM Djazman Al Kindi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama peserta dan panitia Sekolah Adil Gender (Foto. IMM Djazman Al Kindi)
ADVERTISEMENT
Bidang Immawati Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Djazman Al-Kindi sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Sekolah Adil Gender’ yang berlangsung selama tiga hari, 18-20 April 2025, di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, termasuk perwakilan dari Pengurus Komisariat (PK) IMM Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yakni Muhammad Isa Nabi, Annisah Turahmania, Mimi Melanie Putri, dan Firliyani Nurrahmabillah.
ADVERTISEMENT
Firliyani Nurrahmabillah, yang menjadi perwakilan dari PK IMM FAI UAD, menjelaskan bahwa Sekolah Adil Gender merupakan ruang belajar yang berfokus pada pemahaman mengenai keadilan gender. “Kegiatan ini memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai konsep feminisme dan ekofeminisme yang memang menjadi dasar penting dalam bidang Immawati,” jelasnya.
Menurut Firliyani, penamaan Sekolah Adil Gender memiliki makna filosofis tersendiri. Ia menyampaikan bahwa keadilan dan kesetaraan adalah dua hal yang berjalan beriringan namun memiliki makna yang berbeda.
“Kesetaraan adalah kondisi tanpa memikirkan apakah sesuatu sudah sesuai dengan porsinya atau tidak. Sementara keadilan adalah proses menuju tujuan dengan menempatkan segala sesuatu secara manusiawi,” jelasnya.
Menurutnya, Sekolah Adil Gender menjadi ruang reflektif sekaligus edukatif bagi para peserta. “Kegiatan ini menjawab beberapa pertanyaan yang sebelumnya belum saya pahami. Banyak hal yang dulu samar, kini mulai terang,” ungkap Firliyani.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Firliyani berharap agar Sekolah Adil Gender bisa terus menjadi ruang belajar yang mewadahi teman-teman, khususnya di bidang Immawati. “Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi tempat belajar yang inklusif untuk memperkuat nilai-nilai keadilan gender dalam organisasi,” tutupnya. (Tif)