Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kembangkan Bahan Ajar, Mahasiswa UAD Raih Medali di Ajang IID 2023
27 September 2023 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) kembali menggelar ajang pameran dan kompetisi Inovasi Internasional “Indonesia Inventors Day 2023”. Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut serta menyemarakkan kompetisi tersebut dengan mengirimkan 2 tim yaitu tim Big Book dan tim Big Lawas Collection.
ADVERTISEMENT
Kegiatan berlangsung pada 16–19 September 2023 di Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. Terdapat 3 kategori lomba yaitu Science, Technology, Math & Engineering (STEM); International Young Inventors Awards (IYIA); dan World Invention and Technology Expo (WINTEX). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan ide-ide brilian dan kreatif Indonesia di panggung global, mendorong para penemu untuk terus berinovasi dan menghargai dedikasi mereka, serta menghubungkan inovator di seluruh dunia untuk memulai kolaborasi baru mereka.
Tim Book Lawas Collection yang terdiri atas Sasmita Kurniawan dan Khomzil Fitriani berhasil meraih bronze medal dengan mengusung tema “Indigenous Knowledge Disaster Risk Reduction Education form Nusa Tenggara Barat”. Tidak hanya itu, Kartika Ningtias yang merupakan tim Big Book juga berhasil menyabet silver medal dengan tema “Introduction to Earthquake Response for Student with Intellectual Disabilities through Dance Movement”. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari bimbingan yang diberikan oleh Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I, Ph.D.
ADVERTISEMENT
Khomzil salah satu anggota tim mengatakan, “Alasan memilih tema pendidikan pengurangan risiko bencana berbasis pengetahuan tradisional adalah karena menyadari bahwa banyak anak-anak di Indonesia kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara menghadapi bencana alam. Sementara itu, Indonesia memiliki budaya dan tradisi lokal yang telah terbukti efektif dalam mengatasi bencana.”
Lebih lanjut ia mengatakan, “Sayangnya, pengetahuan ini belum diperkenalkan dengan baik kepada anak-anak. Oleh karena itu, kami percaya bahwa dengan menggabungkan pengetahuan tradisional ini dalam pendekatan pendidikan dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami cara pengurangan risiko bencana. Selain itu, dapat memperkuat rasa bangga mereka terhadap budaya dan identitas lokalnya.”
Terakhir, Kartika berharap, “Semoga setelah ini, UAD khususnya PGSD dapat mengikuti ajang yang hebat seperti ini dan mencetak generasi yang kreatif dan inovatif,” ujarnya. (umh)
ADVERTISEMENT