KKN UAD Adakan Pembuatan Spray Anti Nyamuk Berbahan Alami

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berinovasi Ciptakan Spray Anti Nyamuk Alami (Foto. KKN UAD)

Musim hujan identik dengan nyamuk. Dibutuhkan obat ampuh agar kita terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Latar belakang inilah yang membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 138 Unit VII.A.2 menggelar sosialisasi bertajuk “Pembuatan Spray Anti Nyamuk Berbasis Bahan Alami” pada Rabu, 12 Februari 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Posko KKN VII.A.2 Dusun Tegalsempu, Bantul, ini melibatkan anggota karang taruna setempat dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait mitigasi risiko penyakit akibat nyamuk. Selain itu untuk mendorong pemanfaatan bahan alami sebagai alternatif insektisida ramah lingkungan.

Dalam sesi pemaparan, narasumber menjelaskan berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria, beserta gejala serta langkah pencegahannya. “Pemahaman yang komprehensif mengenai penyakit berbasis vektor sangatlah krusial agar masyarakat dapat mengimplementasikan langkah-langkah preventif secara optimal,” ucap mahasiswa KKN saat menyampaikan materi.

Selanjutnya, peserta diberikan panduan lengkap pembuatan spray antinyamuk berbahan alami. Proses ini meliputi pemilihan bahan utama seperti serai, cengkih, dan daun jeruk, serta metode ekstraksi, formulasi, hingga pengemasan. “Penggunaan bahan alami tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga meminimalkan paparan bahan kimia sintetis yang berpotensi berdampak negatif terhadap kesehatan,” jelas narasumber.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari anggota karang taruna. Dalam sesi diskusi interaktif, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan pertanyaan seputar biaya produksi hingga prospek komersialisasi produk sebagai peluang usaha berbasis komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan spray berbahan alami memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan bernilai ekonomi dan berkelanjutan.

Program tersebut diharapkan menjadi langkah awal bagi karang taruna Tegalsempu untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini berfungsi sebagai wadah pemberdayaan generasi muda dalam menciptakan solusi inovatif berbasis kearifan lokal.

Masyarakat menyambut baik inisiatif ini dan berharap agar program serupa dapat terus dikembangkan untuk memperkuat kapasitas pemuda dalam berkontribusi terhadap pembangunan desa yang berkelanjutan. Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif seluruh peserta. (yan/din)

uad.ac.id