Konten dari Pengguna

Mahasiswa Doktoral PSDIF UAD Kembangkan Nanoemulsi Gel Minyak Atsiri

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
26 Oktober 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sidang promosi doktor apt. Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah, M.Pharm.Sci. di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang promosi doktor apt. Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah, M.Pharm.Sci. di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)
ADVERTISEMENT
Eugenol merupakan salah satu senyawa yang berpotensi sebagai antiinflamasi. Senyawa ini dapat ditemukan dalam Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (MABC). Namun, untuk memperoleh manfaat yang optimal, MABC harus dikembangkan dalam sediaan yang lebih stabil dan efektif untuk aplikasi topikal pada kulit. Nanoemulsi gel menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan waktu kontak dengan kulit.
ADVERTISEMENT
Inovasi ini diangkat oleh apt. Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah, M.Pharm.Sci. dalam sidang terbuka promosi doktor pada 25 Oktober 2024 di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai topik disertasi. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Doktoral Ilmu Farmasi (PSDIF) UAD sekaligus dosen Program Studi S-1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO).
Ia mengungkapkan bahwa sediaan gel ini belum pernah diteliti sebelumnya. “Ukuran partikel yang diperkecil harapannya akan mampu mencegah inflamasi dengan lebih efektif. Namun, uji keamanan perlu dilakukan lebih dulu baru bisa melalui uji efektivitas,’’ katanya.
Di bawah bimbingan Dr. apt. Nining Sugihartini, M.Si. dan Dr. apt. Lela Hayu Nuraini, M.Si., perempuan asal Kebumen tersebut berhasil menyandang gelar doktoral di usia muda yakni 32 tahun dengan IPK 4,00.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian apt. Naelaz menemukan adanya penurunan inflamasi pada kulit mencit jantan galur BALB/c meskipun masih terlihat pembengkakan (tingkat ringan). Sebuah riset menunjukkan bahwa gel memiliki efek yang lebih baik daripada krim karena kemampuan untuk menghidrasi kulit. Penggabungan nanoemulsi ke dalam gel dapat meningkatkan stabilitas sehingga menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk pengobatan topikal. (ish)