Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN MAs Inisiasi Penanaman Toga di Desa Pondok Sukoharjo

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
3 September 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN MAs bersama warga Desa Pondok Sukoharjo tanam toga (Dok. KKN MAs)
zoom-in-whitePerbesar
KKN MAs bersama warga Desa Pondok Sukoharjo tanam toga (Dok. KKN MAs)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs), Kelompok 41 telah melaksanakan kegiatan penanaman tanaman obat keluarga (toga) di Desa Pondok, Sukoharjo, pada 26 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta mengedukasi warga tentang manfaat tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami. Dalam kelompok tersebut terdapat sembilan mahasiswa dari berbagai universitas, dua di antaranya berasal dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Muhammad Said Auzar dan Alya Dwi Apriza.
Kegiatan menanam toga dilaksanakan di halaman kosong kantor desa. Warga bekerja sama dengan mahasiswa KKN untuk menanam berbagai jenis obat seperti jahe, kunyit, cabai, tomat, dan serai. Selain penanaman, mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang cara merawat tanaman serta cara memanfaatkan hasil panen untuk pembuatan ramuan herbal.
Koordinator KKN, Muhammad Said Auzar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Pondok dalam memanfaatkan lahan kosong dan memanfaatkan potensi tanaman obat yang ada di sekitar mereka. “Dengan adanya program ini, kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan halaman mereka dengan menanami tanaman obat untuk meningkatkan kesehatan.”
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wawan selaku warga setempat, sangat mendukung program ini dan mengapresiasi usaha mahasiswa. “Kami berterima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi warga desa tetapi juga memberikan peluang bagi kami untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan cara yang alami dan ramah lingkungan.”
Program tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Pondok dengan meningkatkan kesadaran mereka tentang kesehatan berbasis tanaman obat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat, masyarakat semoga dapat lebih mandiri dalam mengelola kesehatan mereka dan memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan yang lebih baik. (doc)