Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UAD di Kemiri Kulon Progo Latih Pembuatan Sabun Cuci Piring

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
26 Agustus 2024 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahaln (UAD) Latih Pembuatan Sabun Cuci Piring di Padukuhan Kemiri (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahaln (UAD) Latih Pembuatan Sabun Cuci Piring di Padukuhan Kemiri (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Unit I.C.III Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang. Kegiatan yang diadakan di Balai Padukuhan Kemiri pada Selasa, 20 Agustus 2024 itu, berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar, terutama mereka yang ingin memanfaatkan limbah organik untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini berlangsung mulai pukul 14.00 hingga 15.30 WIB yang bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga Padukuhan Kemiri, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo. Dengan memanfaatkan kulit pisang yang sering kali dibuang begitu saja, peserta dilatih untuk mengolahnya menjadi sabun cuci piring yang ramah lingkungan. “Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa limbah organik seperti kulit pisang bisa diolah menjadi produk yang berguna sekaligus membantu mengurangi sampah, bahkan bisa menjadi barang yang mempunyai nilai jual,” ujar mahasiswi KKN UAD pada saat menyampaikan materi.
Selama sosialisasi dan pelatihan, para peserta juga dibimbing secara langsung oleh mahasiswa KKN UAD dalam proses pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang. Langkah-langkahnya meliputi proses pengolahan kulit pisang, pencampuran bahan-bahan alami lainnya, hingga teknik pengemasan produk. Bahan-bahan yang dibutuhkan di antaranya texapon, air, garam (NaCl), ekstrak kulit pisang, serta pewarna dan pewangi seperlunya.
ADVERTISEMENT
Ini adalah hal yang sederhana, tetapi penting untuk mengurangi limbah dan menciptakan produk ramah lingkungan. Kami juga berharap sosialisasi dan pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat, yang kemudian dapat membuat dan memasarkan sabun hasil buatan mereka sehingga dapat menambah penghasilan.
Salah satu warga mengungkapkan antusiasmenya ketika mengikuti pelatihan. “Ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan, tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menghemat pengeluaran rumah tangga,” ujar Sawarti.
Pelatihan tersebut memang mendapat tanggapan positif dari masyarakat, dengan harapan kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. (doc)