Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UAD Edukasi Kelola Sampah di Ngasinan

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
25 Februari 2025 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sinergi KKN UAD dan Warga Ngasinan Kelola Sampah (Dok. KKN UAD)
zoom-in-whitePerbesar
Sinergi KKN UAD dan Warga Ngasinan Kelola Sampah (Dok. KKN UAD)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 138 Unit XIII.B.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Program Kerja Tematik di Desa Ngasinan, Kecamatan Gedangsari, Kelurahan Hargomulyo, Gunungkidul, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan mendukung keberlanjutan lingkungan dan perekonomian warga melalui pembentukan Bank Sampah Organik dan Anorganik, pembagian bibit tanaman, serta pelatihan pembuatan eco enzym.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Ngasinan antusias mengikuti sosialisasi dan praktik pembuatan eco enzym sebagai solusi pemanfaatan sampah organik. Eco enzym ini dapat diolah menjadi pupuk cair alami, sabun pembersih rumah tangga, serta pestisida alami. Selain itu, setiap RT (01, 02, 03, dan 04) menerima bantuan bank sampah untuk mengumpulkan botol plastik. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang, seperti plastik dan kertas, akan disetorkan kepada pengepul atau diproses menjadi barang kerajinan.
Muhammad Iqbal Sarif selaku ketua Unit XIII.B.3 KKN UAD mengungkapkan harapannya agar warga lebih memahami cara mengelola sampah dengan baik. “Melalui bank sampah ini, kami berharap warga dapat mengelola sampah dengan lebih baik, tidak hanya untuk kebersihan lingkungan tetapi juga sebagai peluang ekonomi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan bibit tanaman kepada warga, meliputi bibit jengkol, sengon, dan jambu mete. Bibit-bibit ini dipilih karena memiliki manfaat ekologis dan ekonomis. Jengkol merupakan tanaman pangan dengan nilai jual tinggi, sengon dapat dimanfaatkan untuk industri kayu, sementara jambu mete kaya akan vitamin C dan bermanfaat bagi kesehatan.
Sumijo, warga RT 03, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat senang dengan pembagian bibit ini. Selain bermanfaat untuk penghijauan, tanaman ini juga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.
Dalam sesi pelatihan eco enzym, mahasiswa KKN mendemonstrasikan cara membuatnya dengan mencampurkan kulit buah, sayuran, gula merah, dan air di rumah Dukuh Ngasinan. Eco enzym ini dapat digunakan sebagai bahan pencuci piring, pembersih rumah tangga alami, dan pupuk organik.
ADVERTISEMENT
“Eco enzym adalah alternatif yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia serta lebih aman digunakan di rumah tangga dan pertanian,” kata Ghosza, salah satu mahasiswa KKN.
Warga RT 01 yakni Tari, turut mengapresiasi pelatihan ini. “Eco enzym ini sangat menarik! Selain mengurangi penggunaan bahan kimia, kami juga bisa memanfaatkan kulit buah yang biasanya dibuang. Ini solusi cerdas yang bisa diterapkan oleh seluruh warga,” ujarnya.
Dengan adanya program tematik tersebut, diharapkan Desa Ngasinan menjadi desa yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan mandiri dalam mengelola sampah serta memanfaatkan potensi alam. Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. (Din)