Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa PAI UAD Duduki Peringkat II Lomba Tahfiz Nasional
20 Oktober 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Devi Erlistiana mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gfsr1psqgbrvs1t20f4b57bs.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi Devi, kemenangan ini merupakan sebuah momentum yang tepat untuk mengasah kemampuan lebih tajam lagi. Selain itu, mengikuti sebuah kompetisi juga berarti ia telah memanfaatkan waktu dengan baik untuk hal-hal yang positif. “Saya ingin memberikan kebanggaan kepada orang tua dengan menjadi anak yang berprestasi,” terang Devi saat ditanya tentang motivasinya mengikuti lomba. Melalui wawancara via WhatsApp (15-10-2022), ia juga menuturkan bahwa ini merupakan bentuk terima kasihnya kepada persyarikatan yang telah memberikan beasiswa penuh padanya di masa perkuliahan.
Terkait mekanisme pelaksanaan lomba, diawali dengan babak pengumpulan karya berupa pembacaan surat Al-Qur’an dengan menutup mata yang telah ditentukan oleh panitia sebelumnya. Kemudian, dipilih sepuluh besar peserta terbaik untuk maju ke tahap selanjutnya. Alhamdulillah Devi berhasil masuk ke babak final yang tahapannya digelar melalui Zoom Meeting. Di sini, ia diberikan beberapa pertanyaan dan diminta untuk melakukan sambung ayat. Berkat kegigihannya, Devi berhasil mendapat juara dua.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa halangan, dalam kompetisi ini, Devi harus berhadapan dengan berbagai kendala yang salah satunya adalah tabrakan jadwal kegiatan. Selain persiapan lomba, ia juga memiliki aktivitas lain yang menuntutnya untuk menyisihkan waktu. Di samping itu, di tengah padatnya kegiatan, Devi mengaku harus pandai-pandai untuk memotivasi diri sendiri agar tidak kendor semangat.
“Berulang kali saya mengingatkan diri agar tidak bermalas-malasan karena ada sesuatu yang hendak dicapai, yaitu kemenangan,” papar Devi. Sebagai bentuk persiapan, ia rajin melakukan muroja’ah untuk mengulang hafalannya. Selain itu, ia juga terus memperbaiki bacaan karena akan menjadi salah satu indikator penilaian nantinya. Cara yang dilakukan Devi adalah dengan mendengarkan murottal dan mempelajari tajwid serta makhorijul huruf.
Setelah prestasi gemilangnya ini, Devi berharap untuk bisa terus memperbarui kemampuannya, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang sekitar, serta mampu untuk melanjutkan prestasi ke ranah yang lebih besar. (tsa)
ADVERTISEMENT