Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa UAD latih Pembuatan Pupuk Kompos Berbahan Daun Kering dan Kotoran Sapi
22 Agustus 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Unit IV.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi dan daun kering di Dusun Gluntung Lor, Kelurahan Caturharjo, Pandak, Bantul, pada Kamis, 8 Agustus 2024. Acara ini berlangsung di kediaman Dukuh Gluntung Lor dan dihadiri oleh kelompok tani dan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua sesi pada pelatihan ini. Sesi pertama dilakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan kotoran sapi dan daun kering. Pada sesi tersebut, materi yang disampaikan mencakup pemanfaatan dan pembuatan pupuk kompos. Tim KKN Unit IV.D.2 UAD menjelaskan mengenai manfaat yang dihasilkan dari pupuk kompos untuk tanaman dan menjelaskan tentang cara-cara pembuatan pupuk kompos.
Pada sesi kedua, dilakukan praktik pembuatan pupuk kompos secara langsung oleh tim KKN, Ketua Dukuh, dan masyarakat yang menghadiri pelatihan ini. Langkah-langkah pembuatan pupuk kompos dimulai dengan menggiling daun kering dan kotoran sapi. Tahap kedua dilakukan pencampuran daun kering dan kotoran sapi dengan EM4. Terakhir, dilakukan penimbangan bahan pupuk untuk penyimpanan lalu didiamkan dalam wadah kedap udara guna proses pengomposan. Setelah sesi pembuatan pupuk kompos, dilakukan sesi tanya jawab. Masyarakat menanyakan terkait perbandingan bahan pembuatan pupuk dan lama waktu proses pengomposan.
ADVERTISEMENT
Ketua KKN Unit IV.D.2 UAD, Hamra Hilya, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendukung pertanian yang berkelanjutan di Dusun Gluntung Lor. “Pembuatan pupuk kompos dari daun kering dan kotoran sapi merupakan cara yang efektif untuk memanfaatkan limbah organik dan memperbaiki kualitas tanah,” ujar Hamra.
Sementara itu, Dukuh Gluntung Lor menambahkan, “Pelatihan ini diharapkan mampu membentuk kelompok wanita tani (KWT) yang aktif dalam kegiatan pertanian di Dusun Gluntung Lor.”
Diharapkan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari daun kering dan kotoran sapi tersebut tidak hanya untuk memberikan edukasi baru bagi masyarakat, tetapi juga mampu untuk membantu proses pertanian masyarakat dan membantu pelestarian lingkungan Gluntung Lor agar lebih baik lagi. (Tsy/Lid)