Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Sampah Rumah Tangga
29 Agustus 2023 7:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit IV.C.1 melaksanakan agenda bertajuk “Pengenalan Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Media Ember Tumpuk” berlangsung di Padukuhan Tegallurung, Gilangharjo, Pandak, Bantul pada Kamis, 24 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh warga Padukuhan Tegallurung RT. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 dengan didampingi tim fasilitator dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul. Ripin, Ketua KKN Unit IV.C.1, dan Kepala Dukuh Tegallurung, Drs. Supriyanto, dalam sambutannya mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi solusi alternatif untuk mengurangi sampah karena praktis, mudah dalam pembuatan dan penerapannya, khususnya di Padukuhan Tegallurung.
Dalam praktik pembuatan ember tumpuk, DLH Bantul menjelaskan bahwa teknik ini cocok digunakan untuk pengolahan sampah skala rumah tangga dengan menggunakan ember bekas cat atau pengembang makanan ukuran 20 kg atau dapat juga menggunakan tong biru yang biasa digunakan sebagai penampung air.
Lebih lanjut, tim fasilitator menjelaskan langkah-langkah penggunaannya. Pertama, potongan buah yang sudah mulai busuk atau sayuran yang hampir membusuk ditempatkan dalam sebuah wadah yang disebut reactor kompos atau ember tumpuk. Setelah itu, larva (maggot) dibiarkan berkembang dalam wadah tersebut. Sampah organik, termasuk sisa-sisa makanan, dapat dimasukkan setelah larva muncul dan mulai melakukan penguraian. Proses ini berlangsung hingga ember hampir penuh.
ADVERTISEMENT
Penguraian sampah organik oleh larva akan terlihat dari penyusutan volume dalam ember. Sekitar seperempat dari isi ember dapat diisi ulang dengan sampah organik setelah penguraian pertama. Pupuk cair yang dihasilkan selama proses ini akan mengalir keluar melalui kran yang terletak di bagian bawah ember. Pupuk cair ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.
“Larva yang terbentuk selama proses ini memiliki berbagai manfaat di antaranya dapat dijadikan pakan untuk unggas, ikan seperti lele dan gurame, burung, reptil, dan hewan lainnya. Sementara itu, pupuk padat yang tertinggal di bagian atas ember setelah dikeringkan juga bisa digunakan sebagai pupuk.” jelas tim fasilitator.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN UAD berharap dapat meningkatkan rasa peduli masyarakat terhadap sampah, terutama untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga. Sekaligus mendukung kesuksesan program Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah Tahun 2025). (Doc/Aufa)
ADVERTISEMENT