Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mempelajari Seni Public Speaking
30 Agustus 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom. mengatakan bahwa kemampuan public speaking sangat penting bagi mahasiswa. Selain untuk membangun rasa kepercayaan diri, public speaking juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, melatih diri untuk berekspresi secara positif di hadapan publik, serta dapat meningkatkan kualitas dan value diri.
ADVERTISEMENT
Public speaking adalah proses berbicara kepada kelompok orang dalam suatu yang terstruktur. “Berbicara di depan umum itu ada seninya. Tidak asal bicara tanpa mengetahui tekniknya. Dalam dunia public speaking, seni atau teknik tersebut harus dipelajari secara konsisten,” jelasnya saat kegiatan bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa UAD.
Ia melanjutkan, “Hal yang paling mendasar dan sangat penting dalam seni public speaking adalah percaya diri. Banyak orang takut public speaking dengan ragam alasan suka merasa gugup, grogi, merasa tidak bisa, tidak biasa, takut salah ucap, takut nge-blank, dan sebagainya yang masuk kategori demam panggung. Proses ini perlu dilatih secara konsisten.”
Seni dalam public speaking selanjutnya adalah menggunakan bahasa verbal yang jernih dan kuat, seperti menghilangkan gumaman (hmm, hmm) dan filler words lainnya, mengatur artikulasi, volume, serta tempo suara yang sesuai. Artikulasi adalah kejelasan kata, sedangkan volume adalah penekanan kata.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa teknik penyampaian dalam public speaking, di antaranya artikulasi, intonasi, aksentuasi, tempo, dan tone. Sebelum berkomunikasi, orang akan melihat cara pembawaan diri dan berpakaian orang tersebut. Maka, selain yang disebutkan tadi, hal lain yang harus diperhatikan juga adalah pembawaan diri dan cara berpakaian orang yang berbicara.
“Lejitkan potensimu, temukan passion-mu, ciptakan branding-mu, speak to change, challenge and contest,” tutup Eka. (doc)