Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Menjelajah Pengetahuan: Sharia Trip Wujudkan Sinergi dalam Eksplorasi
1 Februari 2025 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar acara Sharia Trip pada Jumat, 24 Januari 2025, bertempat di Rivermoon, Klaten. Acara ini berupa pembelajaran di luar lingkungan kampus yang merupakan program kerja dari Divisi Pengembangan Keilmuan HMPS PBS. Tujuan kegiatan ini berguna untuk memberikan pemaparan pengetahuan dan wawasan terkait dunia perbankan syariah kepada mahasiswa. Tema yang diangkat yaitu “Satu Tujuan – Mengeksplor Pengetahuan dengan Sinergi Bersama”.
ADVERTISEMENT
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka dengan bacaan basmalah. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tubing sampai pukul 10.00 WIB. Setelah itu diadakan sesi diskusi selama 60 menit yang membahas potensi pengembangan ekonomi syariah di ekonomi digital yang disampaikan oleh pemateri Hilma Fanniar Rohman, S.E., M.E. selaku dosen PBS UAD dan dipandu oleh Syahdan Ardiansyah.
Menurut Hilma Fanniar, ekonomi digital di era ini tidak hanya pada sektor perbankan syariah. “Badan Ekonomi Syariah sekelas kementerian dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berubah menjadi badan ekonomi syariah dan akan membidangi lembaga-lembaga syariah di Indonesia, sehingga perbankan syariah tidak hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) saja,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Perbankan Syariah hendaknya tidak terpaku untuk bekerja di bank saja. Hal ini karena industri tersebut terbuka luas, hanya saja kurang adanya kompetensi misalnya seperti industri halal. “Di era digital keterbukaan industri bergantung pada kondisi kompetensi sesuai jurusan serta kemampuan bahasa asing yang kurang. Sehingga diharapkan mempunyai kemampuan speaking dan reading, kemampuan numerik dasar dan yang terakhir memiliki tampilan (look) yang menarik. Industri butuh tampilan yang rapi untuk menunjang pekerjaan. Era yang akan datang pun kurangi persaingan dan lakukan kolaborasi dengan siapa pun,” tutur Hilma. (Alu/Lus)