Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Narend Sukses Gantikan Skripsi dengan Jurnal Sinta 3
22 April 2025 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Narendra Brahmantyo Karnamarhendra Roosmawanto, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, menjadi salah satu mahasiswa yang berhasil mendapatkan konversi skripsi dengan mempublikasikan jurnal terakreditasi SINTA 3. Capaian luar biasa tersebut tentunya menjadi timbal balik atas kerja keras Narend dalam memanfaatkan peluang akademik sehingga mampu mengharumkan nama universitas.
ADVERTISEMENT
Selama kuliah, ia telah menerbitkan dua jurnal pada tahun 2023 dan 2025. Jurnal pertama terbit saat Narend semester 4 dengan judul “Makna Metaforis dalam Puisi ‘Sajak Pertemuan Mahasiswa’ Karya W.S. Rendra Melalui Tinjauan Semantik Stephen Ullmann” yang terakreditasi SINTA 5. Jurnal kedua, menceritakan tentang keputusasaan tokoh orang tua akan kehidupannya dan ia memilih untuk mati, tetapi tidak ingin mati sendirian sehingga mengajak manusia lain untuk mati bersama dirinya dengan cara bunuh diri, diterbitkan pada 28 Maret 2025 dengan judul “Mitos Kematian sebagai Alat Dekonstruksi Nilai: Analisis Semiotika Roland Barthes pada Naskah Drama ‘Bulan Bujur Sangkar Karya Iwan Simatupang’” yang terakreditasi SINTA 3.
Jurnal yang diterbitkan oleh Narend sangat linier dengan fakultas yang ia tempuh karena mengangkat aspek budaya yang dimunculkan dalam karya sastra Indonesia. Kabar baiknya, dengan diterbitkan jurnal tersebut, ternyata bisa mengkonversi sebagai tugas akhir pengganti skripsi.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam penerbitan jurnal yang Narend lalui yakni terkait singkatnya pemberian waktu untuk revisi. “Tantangannya saat itu ialah pemberian waktu untuk mengerjakan revisi oleh pihak jurnal itu sangat singkat karena maksimal satu minggu sedangkan revisinya cukup banyak,” ujarnya. Namun, tantangan tersebut tidak membuatnya mengeluh. Justru ia semakin semangat dalam merevisi.
Terakhir, harapan Narend ke depannya, apa yang telah ia lakukan selama ini semoga bisa menjadi dorongan baginya untuk terus lebih baik. Ia juga berharap agar jurnal ini bisa berkontribusi penuh di bidang studi Sastra Indonesia secara keseluruhan. (Salsya Yunita)