Konten dari Pengguna

Pasangan Suami Istri Lulus Doktor Bersamaan

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
31 Desember 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sidang Promosi Doktor Ilmu Farmasi apt. Azrul dan apt. Pandan di Auditorium A Kampus III UAD (Dok. Isah)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Promosi Doktor Ilmu Farmasi apt. Azrul dan apt. Pandan di Auditorium A Kampus III UAD (Dok. Isah)
ADVERTISEMENT
“Bertumbuh Bersama” menjadi slogan yang paling cocok untuk menggambarkan pasangan suami istri yang satu ini. Direktur PT Cirebon Sehat Bersama sekaligus Dekan Fakultas Farmasi Universitas Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (UYPIB) apt. Ahmad Azrul Zuniarto, M.Farm. bersama sang istri apt. Siti Pandanwangi TW, S.Si., M.M. berhasil meraih gelar doktor Ilmu Farmasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
ADVERTISEMENT
Sidang terbuka digelar pada 28 Desember 2024 di Auditorium A Kampus III UAD. Dilaksanakan secara paralel mulai pukul 08.00 WIB, sidang berakhir pada pukul 11.00 WIB. Turut hadir pula keluarga, kerabat, dan pimpinan UYPIB.
apt. Azrul mengangkat tema sertifikasi halal di industri farmasi, sedangkan apt. Pandan lebih berfokus pada uji efektivitas temu lawak jinten hitam sebagai antioksidan inumodulator pada anak stunting di Kabupaten Cirebon sebagai topik disertasi. Selain lulus dari program studi dan kampus yang sama, pasangan ini juga meraih IPK yang sama yakni 3,98 dengan masa studi 3 tahun 3 bulan 28 hari.
“Sebenarnya saya ini praktisi, bukan akademisi. Selama kuliah, saya mencalonkan diri sebagai calon DPRD dan kandidat wali kota Cirebon. Namun pada akhirnya saya kembali ke jalan yang benar ke jalur akademik,” ungkap apt. Azrul.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, apt. Pandan menyebutkan bahwa ia bersyukur menempuh pendidikan di UAD karena lingkungannya sangat bersahaja terutama dosen-dosennya yang perhatian dengan mahasiswa.
“Saya merasa bahwa kemampuan saya terlalu jauh untuk bisa mengimbangi para dosen pembimbing. Setiap saya bertanya kepada Prof. Akrom sebagai pembimbing, tidak pernah langsung to the point jawabannya tapi justru dikirimi jurnal untuk membaca, membaca, dan terus membaca. Semakin banyak membaca saya semakin sadar kalau ilmu saya kecil sekali. Saya juga sangat bersyukur diberi suami yang support untuk kuliah S-3 padahal di S-2 saja sempat tidak lulus,” katanya. (ish)