Pengabdian Mahasiswa UAD di Pelosok Timur Indonesia

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
17 Maret 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lakukan pengabdian di pelosok timur Indonesia (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lakukan pengabdian di pelosok timur Indonesia (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Muhammad Fadhil Makarim, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Liang Ndara, Melo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 7‒17 Februari 2023 oleh salah satu Non-Govermental Organization (NGO) bernama National Youth Inspiration (NAYS) dengan tajuk NAYS Social Projects.
ADVERTISEMENT
Bersama 14 anak muda lain yang berasal dari seluruh Indonesia, Fadhil melakukan berbagai kegiatan inovatif dalam rangka meningkatkan pembangunan di salah satu daerah pelosok timur Indonesia. Secara umum, agenda program dibagi ke dalam 3 bidang yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lingkungan. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mewadahi generasi muda dalam melakukan kontribusi positif untuk bangsa, serta mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan.
Sebagai daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), Desa Liang Ndara masih mengalami keterbatasan dalam berbagai hal, termasuk infrastruktur dan sarana prasarana. Melalui pengabdian ini, para anak muda ditantang untuk menjawab permasalahan tersebut. Empati dan jiwa sosial mereka diasah dengan melihat kondisi realitas yang jarang tersorot oleh mata.
ADVERTISEMENT
Selama kurun waktu 10 hari masa pengabdian, terbukti bahwa Fadhil dan teman-temannya telah berhasil melakukan sedikit banyak inovasi program. Beberapa di antaranya adalah pembuatan rumah baca inspirasi NAYS, pengadaan kelas profesi dan cita-cita, sosialisasi kesetaraan gender, pelatihan penggunaan media pembelajaran, pemeriksaan kesehatan gratis, pengenalan suku dan rumah adat di nusantara, pelatihan pembuatan keripik singkong, field trip objek wisata setempat, serta masih banyak lagi.
Secara keseluruhan, mereka mendapatkan tanggapan yang positif dari kepala desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat terkait pelaksanaan pengabdian. Mayoritas tokoh setempat menilai bahwa rangkaian kegiatan tersebut dapat membantu percepatan program pemberdayaan pemerintah, salah satunya yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan yang juga digaungkan oleh United Nations (UN).
ADVERTISEMENT
Lewat kegiatan ini, Fadhil mendapatkan jutaan pengalaman baru yang berharga dan siap untuk terus dikembangkan lagi. Ia dan teman-temannya berharap dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk lebih peduli terhadap agama, bangsa, negara, serta masyarakat yang ada di dalamnya. Mereka juga ingin mengajak seluruh entitas untuk bisa meningkatkan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang. Harapannya, dapat tercipta tatanan masyarakat yang mandiri, aktif, dan inovatif. (tsa/fdh)