news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Perjalanan Dakwah Rasulullah di Kota Makah

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
19 Maret 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dr. Yoyo, S.S., M.A Pemateri Kajian Jelang Berbuka RDK UAD 1446 H (Dok. Darmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Yoyo, S.S., M.A Pemateri Kajian Jelang Berbuka RDK UAD 1446 H (Dok. Darmawan)
ADVERTISEMENT
Pengurus Pesantren KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Kajian Jelang Berbuka dengan tema, “Sastra, Makna, dan Pesan Ilahi” bertempat di Masjid Islamic Center UAD pada 13 Maret 2025. Dalam acara ini, Dr. Yoyo, S.S., M.A. ditunjuk sebagai pemateri. Kajian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perjalanan dakwah Rasulullah di Kota Makah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Pada pembahasan kali ini, Dr. Yoyo menjelaskan perbandingan bangsa Indonesia dan juga bangsa Arab, khususnya saat metode menghafal, bangsa Indonesia sangatlah tertinggal. Dengan kemampuan yang dimilikinya, orang Arab di era Jahiliah banyak yang berlomba-lomba untuk memenangkan puisi yang telah dibuatnya. Jika, menang maka karyanya akan digantung di pintu Kakbah sebagai bentuk apresiasi tertinggi.
Ia juga menyampaikan mengenai perubahan Islam pada sastra Arab, dan yang paling berpengaruh untuk mengubahnya adalah Al-Qur’an. Nabi Muhammad saw. menerima Al-Qur’an sebagai mukjizat, kepada masyarakat bangsa Arab yang mempunyai kemampuan bersyair yang begitu hebatnya. Setiap orang di Arab yang membacakan ayat suci Al-Qur’an terkadang ritmenya berbeda dan susah untuk diikuti. Ada yang berpola sama dan ada juga yang berbeda, ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dr. Yoyo juga memaparkan sikap dari agama Islam terhadap pandangan tentang puisi, sebab terkadang syair Arab mengandung unsur yang tidak pantas dan dikatakan sebagai penyair sesat. Namun, terdapat penyair Al-Mu’minun, yaitu seorang penyair yang menciptakan puisi bermanfaat dan bertujuan untuk memuji agama Islam dan kepentingan dalam menyebarkan ajaran Islam.
Melalui kajian tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan pencerahan para jamaah bahwa sastra Arab zaman Jahiliah adalah pencerminan kehidupan masyarakat di masa lampau termasuk nilai-nilai, adat istiadat, dan cara berpikir mereka. Begitu banyak karya sastra zaman Jahiliah yang mengandung pelajaran kehidupan yang relevan hingga saat ini. (Dar)