Petilasan Kuno di Kabupaten Pertama Pacitan Berpotensi Jadi Wisata Religi

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
7 Maret 2023 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II.C.3 saat melakukan survei lokasi Petilasan Kuno di Pacitan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II.C.3 saat melakukan survei lokasi Petilasan Kuno di Pacitan (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode ke-101 Unit II.C.3 terjun dalam penyelenggaraan acara Tirtowening sebagai peringatan Hari Jadi Kota Pacitan ke-278.
ADVERTISEMENT
Acara ini berlangsung Sabtu (18-2-2023) dengan mengadakan pengajian akbar di Balai Desa Sukoharjo, dilanjutkan dengan pengambilan Tirtowening pada pukul 24.00 WIB. Tirtowening diambil dari kata “tirta” yaitu air dan “bening” yaitu bersih
Kegiatan tersebut termasuk upacara adat pengambilan air bersih di Petilasan Sumur Njero. Keesokan harinya (19-2-2023) KKN UAD ikut serta dalam Kirab Tirtowening di Makam Notopuro.
“Petilasan Kabupaten Pertama Raden Tumenggung Notopuro berada di RT 01/RW 01 Dusun Ngerjoso. Dusun tersebut juga merupakan tempat kami melaksanakan KKN saat ini,” ucap Mikhail selaku Ketua KKN UAD Unit II.C.3 pada Kamis (18-2-2023).
Petilasan itu berupa Sumur Njero atau kerap dikenal dengan Sumur Keramat. Di petilasan terdapat 4 batu umpak dengan tulisan aksara Jawa yang saat ini tulisan tersebut sudah terkikis karena dimakan usia. Keberadaan sumur tak hanya menyimpan berbagai cerita mistis, melainkan juga menyimpan banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah air dari sumur dapat digunakan untuk berbagai keperluan desa serta upacara adat peringatan Hari Jadi Pacitan tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Petilasan Sumur Njero merupakan salah satu potensi wisata yang ada di Desa Sukoharjo. Masyarakat luar daerah dapat berkunjung ke tempat ini dengan didampingi juru pakuncen bernama Joko Wibowo.
Ritual dan kesakralan yang ditawarkan menjadikan petilasan Sumur Njero sangat cocok untuk dijadikan sebagai tujuan wisata religi. Saat ini, dampak positif dari objek wisata petilasan ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat setempat. Salah satunya adalah keuntungan dari segi perekonomian. Peran serta partisipasi perangkat daerah dan masyarakat setempat sangat diperlukan guna menjaga eksistensi petilasan ke depannya. (Lid)