Program Studi Ilmu Komunikasi UAD Siap Adakan Kuliah Luring

Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., M,A. (kiri) Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Ambar)

Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sudah siap menerapkan kuliah blended learning. Tidak semua mahasiswa akan menjalani kuliah secara luring, Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi mengatakan, hanya 50% mahasiswa yang akan menjalani proses pembelajaran secara luring. Sisanya, sebanyak 50% melaksanakan kuliah secara daring, tetapi pihak program studi tidak mewajibkan.

“Tidak semua mata kuliah kami blended, kami akan memilih tiga angkatan, yakni 2021, 2020, 2019, dan memilih dua mata kuliah. Prodi juga tidak mewajibkan mahasiswa hadir, hanya opsional saja,” katanya.

Untuk mata kuliahnya, yaitu Pengantar Ilmu Komunikasi juga Pengantar Ilmu Sosial untuk semester I, Desain Grafis dan Komunikasi Massa semester III, serta Tata Artistik juga Lobi dan Negosiasi untuk semester V.

“Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan luring tetap bisa melanjutkan melalui daring yang sudah disiapkan oleh program studi,” imbuhnya.

Persiapan yang sudah dilakukan untuk kuliah tatap muka ialah, setiap dosen wajib mempunyai laptop, kemudian menggunakan mikrofon yang akan disambungkan ke laptop melalui USB. Selain itu menggunakan pointer dan sound jack, agar mahasiswa yang berada di rumah tetap bisa menikmati perkuliahan.

Meski memutuskan untuk menerapkan kuliah tatap muka secara terbatas, Ilkom UAD akan tetap berhati-hati dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain itu pihak prodi akan membuat keputusan terkait mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan harus sudah vaksin dan membawa surat persetujuan dari orang tua.

Ada berbagai pertimbangan Ilkom memutuskan menerapkan kuliah tatap muka pada semester mendatang. Salah satunya karena kualitas pendidikan menurun dilihat dari angket yang mahasiswa isi sebelum menjelang Kartu Rencana Studi (KRS). Selain itu, Ilkom sudah siap dengan protokol kesehatan untuk kuliah tatap muka secara terbatas dan pertimbangan lainnya.

Najih berharap kegiatan luring bisa berjalan, mengimplementasikan kegiatan belajar secara luring maupun daring di kelas, dan bisa mempertahankan kualitas pembelajaran selama ini. (Amb)