Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Rancang E-Commerce untuk Disabilitas, Mahasiswa UAD Juara 1 LKTI Nasional
29 Maret 2023 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) , Muhammad Fajri Majid, berhasil meraih juara I dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) pada Formadiksi Cup and Event (FCE) yang diselenggarakan oleh Universitas Riau dari tanggal 16 hingga 19 Maret 2023. Kompetisi LKTI tingkat nasional bertajuk “Building a Generation of Talented and Creative Students with Our Unity in Society 5.0” ini, diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fajri mengusung judul, “Perancangan Aplikasi I-Can untuk Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Menggunakan Sistem Usability Scale”. I-Can merupakan aplikasi e-commerce yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas agar mereka dapat berkarya dan menjual produknya secara mudah.
“Alasan saya memilih judul tersebut, karena sering kali ketika saya lewat, saya menemui penyandang disabilitas yang menjual koran bahkan mengamen yang bisa saja pendapatannya tidak stabil. Platform e-commerce seperti Shopee pun jarang banget mengangkat isu disabilitas karena highlight-nya umum. Makanya saya coba membuat platform agar para penyandang disabilitas bisa berkarya, bisa menjual produknya di platform e-commerce I-Can ini,” paparnya.
Aplikasi I-Can dilengkapi dengan voice over hingga cerita perjuangan para penyandang disabilitas sehingga benar-benar disable friendly. Atas raihan prestasi tersebut, Fajri mengaku sangat senang dan bersyukur. “Alhamdulillah senang sekali karena pada awalnya saya bahkan tidak menyangka akan meraih posisi ini. Sebab, teman-teman peserta lain juga sangat bagus sekali karya-karyanya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir ia berharap, aplikasi I-Can yang saat ini masih dalam bentuk prototipe tersistematis, dapat dilirik pemerintah maupun universitas sehingga bisa betul-betul membantu memberdayakan para difabel. (eka)