Konten dari Pengguna

Riset Mahasiswa UAD Raih Penghargaan di Ajang Rakornas AST PTMA 2024

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
12 November 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Penghargaan Best Paper di Ajang Rakornas AST PTMA 2024 (Dok. Ulin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Penghargaan Best Paper di Ajang Rakornas AST PTMA 2024 (Dok. Ulin)
ADVERTISEMENT
Anggi Safitri dan Ahmad Lupi, dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih penghargaan sebagai best paper pada ajang bergengsi, yaitu International Conference Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Sains dan Teknologi (AST) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) 2024, yang diadakan di UMY pada 8‒11 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas prestasi dan dedikasi mereka dalam bidang teknologi industri, khususnya di ranah teknik kimia, serta mengharumkan nama UAD di kancah internasional.
Dalam International Conference on Engineering and Applied Technology (ICEAT), tim ini memilih topik Green Science and Technology dengan mengangkat judul penelitian “Making Liquid Organic Fertilizer from Household Vegetable Waste Using Ananas comosus L. Mer Activator”.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan penumpukan sampah organik rumah tangga, khususnya limbah sayuran, yang berpotensi memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Melalui riset ini, mereka menawarkan solusi inovatif berupa pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayuran rumah tangga dengan memanfaatkan Ananas comosus L. atau nanas.
Anggi memaparkan bahwa solusi itu diharapkan tidak hanya membantu mengurangi limbah organik rumah tangga, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dalam pertanian, sehingga menghasilkan alternatif pupuk yang lebih ramah lingkungan. Tim menghadapi tantangan keterbatasan waktu dalam mempersiapkan penelitian ini, mengingat jadwal kuliah dan tugas akademik yang padat. Namun, dengan membagi tugas secara efektif di dalam tim, mereka berhasil mengatasi kendala tersebut dan menyajikan penelitian ini dengan baik dalam forum ICEAT.
ADVERTISEMENT
Pupuk tersebut dirancang agar mudah diproduksi oleh masyarakat, bahkan di tingkat rumah tangga, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Selain memberikan kemudahan dalam proses pembuatan, pupuk ini juga memiliki keunggulan karena ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengelola limbah organik rumah tangga.
“Melalui inovasi ini, tim UAD juga berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik yang baik, sehingga masyarakat tidak hanya mampu mengurangi limbah, tetapi juga memperoleh manfaat tambahan berupa pupuk berkualitas tinggi yang mendukung pertanian berkelanjutan,” ungkapnya.
“Kunci keberhasilan kami dalam meraih penghargaan ini terletak pada keberanian untuk memulai dan tidak takut menghadapi kegagalan, dengan tekad untuk terus belajar, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan yang terlihat sulit. Kami yakin bahwa dengan usaha yang gigih dan kepercayaan diri, setiap kesulitan dapat diatasi, karena kami percaya bahwa kami pasti bisa! Di samping itu, keterampilan dan pengetahuan yang kami anggap penting dalam proses ini mencakup kemampuan mencari serta menganalisis literatur ilmiah guna membangun landasan teori yang kuat sebagai dasar penelitian kami. Kami juga menekankan pentingnya berpikir kreatif untuk menjadi solusi inovatif dan keterampilan kerja dengan tim serta komunikasi yang efektif dan baik,” tutup Anggi dalam wawancaranya. (Lin)
ADVERTISEMENT