Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
The 6th Jogjakarta Communication Conference 2025
8 Mei 2025 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) sukses menyelenggarakan konferensi internasional The 6th Jogjakarta Communication Conference pada Rabu, 30 April 2025, di Kuala Lumpur, Malaysia. Mengusung tema “Advancing Regional Resilience: Digital Transformation Impact On Society In Southeast Asia,” konferensi ini diikuti oleh 150 pemakalah dari berbagai negara secara luring dan daring.
ADVERTISEMENT
Ketua APIK PTMA, Chairul Fajri, menekankan pentingnya membahas dampak transformasi digital terhadap masyarakat Asia Tenggara. “Teknologi seperti AI, IoT, dan e-commerce mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan regional, namun tantangan seperti privasi data, keamanan siber, dan kesenjangan digital masih perlu diatasi,” ujarnya. Ia juga menyoroti perlunya strategi berkelanjutan dalam penguatan literasi digital dan keamanan siber.
Konferensi ini menghadirkan pembicara utama dari berbagai institusi ternama, yakni Prof. Sohirin Mohammad Solihin dari Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Pavel Slutsky, Ph.D., dari Chulalongkorn University, Prof. Dr. Dorien Kartikawangi dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya sekaligus founder ICA Chapter Indonesia, serta Prof. Ju Zou, Ph.D., dari Nanjing Normal University.
Acara ini mendapat dukungan dari berbagai institusi, termasuk Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), International Communication Association (ICA) Chapter Indonesia, dan Asosiasi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Islam (Asikopti) yang bertindak sebagai co-host.
ADVERTISEMENT
Selain kegiatan akademik, rangkaian konferensi juga mencakup pengabdian masyarakat di Sanggar Belajar Muhammadiyah Kuala Lumpur serta workshop branding digital bagi para guru sekolah Muhammadiyah yang digelar selama dua hari.
Konferensi ini menjadi wadah kolaborasi internasional dalam merespons tantangan dan peluang transformasi digital, serta memperkuat peran komunikasi dalam membangun ketahanan sosial di kawasan Asia Tenggara. (fj&dnd)