Konten dari Pengguna

Tips Menjadi Wirausaha Muda Mandiri

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
25 September 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sugeng Handoko Purba, S.T. (kiri) salah satu pembicara pada acara Sharing Session Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan Bimawa UAD (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sugeng Handoko Purba, S.T. (kiri) salah satu pembicara pada acara Sharing Session Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan Bimawa UAD (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sharing session dalam rangka kompetisi Wirausaha Muda Mandiri bertajuk “Program CSR Utama Bank Mandiri sebagai wujud Konsistensi Mendukung Tumbuh Kembang Pengusaha Muda Indonesia”. Acara ini berlangsung dalam jaringan (daring), Kamis (23-09-2021).
ADVERTISEMENT
Pada sharing session tersebut, Bimawa menghadirkan dua pemateri yang sekaligus alumni UAD yaitu Sugeng Handoko Purba, S.T. sebagai pemenang WSM Bank Mandiri 2012 dan apt. Bella Kartika Aprillia, S. Far. pemenang WSM Bank Mandiri 2018.
Berkaca dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya menjelaskan bahwa diskusi kali ini menjadi sangat penting, karena belajar dari dua pemateri berpengalaman, sehingga kita dapat inspirasi tentang cara berwirausaha. Kemendikbudristek tidak hanya membekali mahasiswa dengan kompetensi-kompetensi akademik yang sesuai dengan jurusannya, tetapi juga membekali dengan bidang-bidang yang lain nonakademik dan tentu ini bekal yang sangat penting termasuk dalam bidang kewirausahaan.
“Untuk menjadi wirausahawan, prosesnya tidak sederhana, ada banyak hal yang perlu dilakukan. Tentu belajar sesuatu itu yang tepat adalah dengan ahlinya,” tambah Gatot.
ADVERTISEMENT
apt. Bella Kartika Aprillia, S. Far. selaku pemateri pertama berbagi pengalaman dan proses hingga ia mendapat juara. Ia bercerita bahwa berwirausaha sudah dimulainya sejak tahun 2000-an dengan berjualan gelang karet, dari sinilah Bella melatih mentalnya. Tak hanya itu, saat sudah menjadi mahasiswa Bella masih berkutat dengan hal-hal yang berhubungan wirausaha.
“Tidak semua usaha harus berhasil, tapi apa sih yang paling penting? Yaitu kita bisa bangkit lagi setelah gagal dan itu pengalaman yang paling mahal karena kita mengalaminya sendiri dan yang murah, kita belajar dari orang yang pernah mengalaminya,” tutur Bella.
Menurutnya, dalam berwirausaha bukan sekadar uang tetapi juga kepercayaan orang lain kepada kita. Pada akhir sharing, tak lupa Bella memberikan tips cara mendapat pendanaan, salah satunya tentang investor. Ia menjelaskan bahwa 70% investor melihat personality, jadi mereka bukan tidak percaya pada bisnis kita tetapi melihat bagaimana pemaparan bisnis kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Sugeng Handoko Purba, S.T. sebagai pemateri kedua sekilas menceritakan proses keterlibatannya dalam kegiatan Wirausaha Mandiri di Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul. Sebelum itu ia bercerita saat masuk UAD sekaligus kegiatan selama menjadi mahasiswa. Selama kuliah Sugeng aktif di organisasi, menurutnya organisasi sebagai miniatur lab yang bisa dijadikan untuk praktik. Dalam organisasi, ia belajar bagaimana seni komunikasi, lobi, juga membangun sebuah informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.
Lalu, ia memaparkan mengenai kewirausahaan sosial. Dalam hal ini, kewirausahaan sosial berawal dari sebuah masalah yang menjadi peluang untuk menjadi model “bisnis” yang bermanfaat untuk masyarakat. Berikutnya, tujuan tidak hanya profit semata tapi benefit atau dampak positif yang diberikan dari permasalahan itu. (hmd)