Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
UAD Tambah 3 Guru Besar, Dukung Perkembangan Keilmuan dan Riset
22 Februari 2025 20:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Acara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. selaku Ketua Senat UAD dan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) tentang Kenaikan Jabatan Guru Besar oleh Dr. Farid Setiawan, S.Pd., M.Pd.I. selaku Kabid Seleksi dan Pengembangan Karier Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD.
Kegiatan berlanjut dengan penayangan video profil serta penyampaian pidato pengukuhan oleh masing-masing guru besar. Prof. Laela Hayu Nurani mengangkat judul orasi ilmiah “Pengembangan Obat Anti Kanker dari Herbal Medicine”. Kemudian, Prof. Sumaryati mengangkat judul orasi ilmiah “Revitalisasi Etika Menuju Peradaban Berkeadaban Kajian Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi”. Sementara itu, Prof. Raden Sitti Nur Djannah mengangkat judul orasi ilmiah “Peran Promosi Kesehatan Remaja dalam Pembangunan Bangsa”.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa dengan bertambahnya tiga guru besar, kini UAD memiliki total 51 profesor. Peningkatan ini menjadi berkah sekaligus tambahan tanggung jawab bagi UAD untuk terus berkontribusi kepada masyarakat serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
“Ini adalah berkah bagi UAD sekaligus tanggung jawab tambahan agar ke depan UAD lebih dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD mengapresiasi pidato pengukuhan para guru besar yang tidak hanya memuat teori, tetapi juga implementasi nyata dalam dunia akademik dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa seorang dosen harus terus berpetualang dalam mencari dan menemukan ilmu, menghadirkan inovasi-inovasi kreatif, serta percaya diri terhadap hasil kajian akademis yang telah diperoleh. Tak lupa, ilmu yang dikembangkan harus disosialisasikan kepada masyarakat agar memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kepentingan umat.
ADVERTISEMENT
“Seorang akademisi harus selalu berpetualang mencari dan menemukan ilmu, menghadirkan inovasi-inovasi yang kreatif, serta percaya diri terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh dan dikaji secara akademis untuk kemudian disosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Selanjutnya, Prof. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyoroti pencapaian akademik dan komitmen UAD dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kini UAD memiliki 51 profesor, menjadikannya perguruan tinggi swasta dengan jumlah guru besar terbanyak di DIY.
“Kami berharap para guru besar tidak hanya menjaga marwah akademik Muhammadiyah, tetapi juga menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan membimbing generasi akademisi selanjutnya. Kejujuran dan integritas akademik harus dijunjung tinggi, serta penelitian yang dilakukan harus berdampak nyata bagi kemajuan bangsa,” imbuhnya.
Di sisi lain, Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. selaku Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengapresiasi langkah UAD dalam membangun pondasi keislaman yang kuat bagi para dosennya. Ia juga menekankan bahwa penguatan ideologi persyarikatan harus terus dikembangkan agar berdampak luas, baik dalam dunia akademik maupun kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
“Apa yang kami simak dan baca dari pidato ilmiah pengukuhan guru besar ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan telah terintegrasi dengan baik dalam berbagai bidang keilmuan. Ini menjadi awal yang baik dan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya.
Dengan bertambahnya tiga guru besar, UAD semakin meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Pencapaian ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga amanah untuk terus berinovasi, menghasilkan riset yang bermanfaat, dan mencetak generasi akademisi yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.