Konten dari Pengguna

Ukhuwah Ortom UAD, Fondasi Sinergi Dakwah Kampus

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
24 April 2025 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andy Putra Wijaya, S.E.I., M.S.I., Narasumber Inspiratif Halalbihalal Ortom Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Ortom UAD)
zoom-in-whitePerbesar
Andy Putra Wijaya, S.E.I., M.S.I., Narasumber Inspiratif Halalbihalal Ortom Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Ortom UAD)
ADVERTISEMENT
Organisasi ortonom (ortom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan “Halalbihalal Ortom” sebagai wujud penyambung ukhuwah antar-ortom Muhammadiyah di tingkat kampus. Acara tersebut telah berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025, di Auditorium D Kampus III UAD, menghadirkan narasumber inspiratif, Andy Putra Wijaya, S.E.I., M.S.I. selaku dosen dan Ketua Lazismu UAD.
ADVERTISEMENT
Andy menekankan pentingnya semangat kolaborasi antarortom yang tidak sebatas simbolik, tetapi menyentuh tataran gerakan yang nyata dan berkelanjutan.
“Kolaborasi tidak cukup hanya diwujudkan lewat forum resmi. Anak-anak Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bisa ikut latihan Tapak Suci, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bisa meramaikan kegiatan Hizbul Wathan (HW). Semangat ini yang perlu dirawat,” ujarnya.
Andy juga mengungkapkan pengalamannya yang telah terlibat aktif di berbagai ortom, mulai dari IMM, Tapak Suci, HW, bahkan pernah menjadi bagian dari Wahdah Islamiyah di tingkat nasional. Menurutnya, keikutsertaan dalam lintas ortom tidak hanya memperluas wawasan, tapi juga memperkuat solidaritas antarkader.
“Dulu saya ikut kegiatan HW sampai harus masuk hutan di Wonosari, ikut kegiatan IMM sejak masa Dasar Marhalah. Saya paham betul karakter masing-masing ortom, dan saya bisa katakan: kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Andy menyebut sinergi ortom sebagai kekuatan khas Muhammadiyah yang harus terus dijaga. Dengan mengedepankan keterbukaan, kader diharapkan mampu memahami bahwa keberhasilan dakwah tidak datang dari satu organisasi saja, tetapi dari pertemuan antargerakan yang saling melengkapi.
“Sering kali justru kader merasa cukup dengan ortomnya sendiri, padahal kita ini satu rumah. IMM, HW, Tapak Suci, IPM—semua saling dukung, bukan saling bersaing,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, peserta dari berbagai ortom turut menyuarakan pandangan pentingnya penguatan komunikasi antarorganisasi. Beberapa menyarankan adanya forum koordinasi rutin dan kolaborasi dalam program kemasyarakatan.
Kegiatan ditutup dengan ajakan untuk menjadikan halalbihalal ini sebagai momentum menyusun strategi gerakan yang terintegrasi, lintas struktur, dan berorientasi jangka panjang. Andy menegaskan bahwa masa depan persyarikatan berada di tangan kader muda yang mampu menyeimbangkan idealisme dengan kolaborasi yang nyata.
ADVERTISEMENT
“Jika kita hanya hebat di ortom kita sendiri, kita hanya kuat sendirian. Namun jika kita membangun gerakan bersama, insyaallah Muhammadiyah akan semakin besar, solid, dan berdampak,” tutupnya. (Ito)