Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Usung Konsep Shadow Puppet, Mahasiswa UAD Juara I Lomba Video Kreatif Nasional
9 Oktober 2021 8:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara I lomba video kreatif nasional. Nurlaila Nikmah Afina dan Rezon Theda De Astonis mengusung konsep video shadow puppet.

Keterbatasan dalam membuat animasi tidak menghalangi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD ini untuk mengikuti lomba video kreatif. Lomba tingkat nasional diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada kompetisi Euforia Hari Pendidikan Anak (EHPA) 2021, bertema “Mengenalkan Seks pada Anak Sejak Usia Dini”.
ADVERTISEMENT
Judul video yang mereka pilih adalah “Say No!”. Mengisahkan tentang pentingnya pengetahuan seks pada anak sejak dini untuk mengetahui apa saja yang perlu dijaga yang memiliki kendali besar oleh dirinya sendiri.
“Ceritanya sederhana karena memang video ini ditujukan untuk anak usia dini. Diceritakan ada anak perempuan yang sedang bermain yang dihampiri oleh seorang laki-laki yang memberinya permen, untungnya teman-temannya mencari dan menemukannya. Malam harinya ia bercerita dengan ibunya atas kejadian yang dialami, di sinilah inti pembelajaran yang ingin kami sampaikan,” tutur mahasiswa yang kerap disapa Laila itu, (07-10-2021).
Konsep video mereka adalah dengan menggunakan bayangan atau biasa disebut dengan shadow pappet. Alat peraganya berupa wayang-wayangan. Berkat dukungan, kerja sama kelompok, pengalaman, serta pengetahuan pribadi, Laila dan Rezon memperoleh juara I.
ADVERTISEMENT
Selama proses mengikuti lomba Laila mengaku tidak mengalami kesulitan sama sekali, karena mendongeng merupakan bakatnya sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan juga sering mengikuti perlombaan mendongeng.
“Pengalaman-pengalaman lomba yang sebelumnya, itu saya jadikan pelajaran dan setiap perlombaan selalu saya maksimalkan yang saya bisa. Kebetulan waktu pembuatan video lomba kemarin, saya masih mengikuti perlombaan lain juga. Dan sudah menjadi kebiasaan saya satu bulan mengikuti lima sampai enam lomba yang saya ikuti,” imbuhnya.
Ajang kompetisi menjadi tempat pembelajaran Laila untuk mengatur waktu dan mengendalikan emosi. Prinsipnya adalah tugas kuliah menjadi prioritas, setelahnya mengikuti perlombaan atau kegiatan lain. Selama ini, motivasinya mengikuti lomba adalah kedua orang tuanya. (Lrs)