Makan Gorengan Berlebihan Bisa Bahaya, Termasuk Picu Jantung Koroner

Konten dari Pengguna
31 Agustus 2022 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar gorengan (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar gorengan (istimewa)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia sangat menyukai berbagai jenis makanan yang digoreng. Terbukti, gorengan sudah menjadi lauk maupun camilan yang wajib dinikmati setiap hari. Makan yang digoreng dengan minyak panas memang terasa gurih dan renyah.
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengatakan makanan yang digoreng lebih nikmat dibandingkan makanan yang dikukus atau direbus. Padahal, gorengan memberikan banyak risiko kesehatan untuk tubuh. Selain itu, terlalu sering makan gorengan juga berakibat buruk pada kondisi kulit.
Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan makanan yang digoreng mengandung lemak jahat (LDL) yang merugikan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Ira menjelaskan lemak merupakan makronutrien yang paling lambat dicerna, hal ini akan memperlambat pengosongan perut sehingga menyebabkan perut kembung, mual, kram hingga diare.
“Makanan berminyak yang mengandung banyak kalori bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas, dimana obesitas sendiri mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit kanker,”jelas Ira Kamis (31/8/22)
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasannya, kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang didapatkan dari makanan berminyak yang seseorang konsumsi. Kolesterol merupakan lemak berwarna kekuningan mirip lilin yang dalam batas tertentu diperlukan manusia, akan tetapi, jika kolesterol yang beredar dalam darah dalam jumlah banyak, maka akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.
“Jika dibiarkan lama kelamaan akan menebal dan mengeras sehingga dapat menyumpat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke,”tambahnya lagi.
Ia juga menambahkan selain penyakit jantung koroner dan stroke, makanan berminyak juga dapat menyebabkan penyakit diabetes. Lemak jenuh yang terkandung pada makanan berminyak memang tidak secara langsung membuat gula darah melonjak, akan tetapi meningkatnya kadar kolesterol yang dihasilkan oleh lemak tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas, berperan penting dalam mengendalikan gula darah.
ADVERTISEMENT
Terakhir, makanan berminyak seperti gorengan juga dapat menyebabkan penyakit kanker. Zat berbahaya yang berada pada minyak goreng yang dalam penggunaannya tidak sekali pakai untuk menggoreng, meghasilkan zat berbahaya.
“Zat berbahaya tersebut disebut akrilamida yang menempel pada gorengan yang kita konsumsi, dimana zat tersebut merupakan senyawa karsinogenik atau zat pemicu kanker,”tutup Ira.