Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Orang Baru dengan Cerita Baru
3 September 2017 8:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Upi Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah berjalan satu tahun disini belum lengkap rasanya kalau belum bertemu banyak orang dan memperbanyak silaturahim. Alhasil menemui banyak orang dan menggali inspirasi dari meraka adalah sebuah hal yang menarik untuk dilakukan. Beberapa orang yang saya temui di sini membuat saya banyak belajar dan tentunya memperkaya banyak link juga. Orang baru dengan cerita baru, selamat membaca
ADVERTISEMENT
Selama satu bulan ini saya sudah bertemu dengan beberapa orang baru di lingkup BPI maupun luar BPI. Beberapa diantranya adalah Mas Kus, pegawai IT DD Pendidikan. Awal bertemu dari sebuah ketidaksengajaan perihal laptop yang nge-hang. Usut punya usut setelah cerita sana sini, ternyata kita satu kampung. Bersebelahan desa pula. Jadilah, bahasa kami keluar dan membuat pusing orang di ruangan itu (hahaha). Sudah lama hidup dan berkeluarga di Bogor memang membuat beliau jarang tampak di kampung halaman (pantas saja tak pernah lihat). Tukaran no hp dan seruan silaturahim kerumah menjadi penutup jumpa kami hari itu. MasyaAllah, padahal sudah hampir satu tahun lebih disini tapi baru tau kalau ada orang awak juo. Berkah silaturahim.
ADVERTISEMENT
Orang berikutnya adalah HJ. Nani. Project Bank Sampah yang kami jalankan membuat kami bisa mengenal banyak orang , diantaranya adalah beliau. Usia boleh tidak muda lagi sekitar 80 tahun-an, tapi semangat beliau jangan ditanya. Beliau cukup terkenal di lingkup Kahuripan, hal tersebut karena eksistensi beliau di bidang kerajinan tangan sudah tidak diragukan lagi. Bercerita dengan beliau pun tidak ada habisnya, selalu saja ada bahan untuk dibicarakan. Mulai dari kisah beliau membesarkan anak-anak pasca kehilangan suami, perjuangan dalam merintis usaha rumahan yang pasang surut, hingga kisah beliau yang akhirnya berhasil diundang kemana-mana untuk memberikan pelatihan kerajinan tangan. Hmm. luar biasa. Bahkan dari hasil jerih payahnya, semua anak beliau sudah berhasil menamatkan sekolah di bangku kuliah, bahkan ada yang akan berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan s2nya. Subhanallah. Bercerita dengan penuh kesahajaan, selalu mengaitkan dengan nilai nilai keislaman, tawakal, tawaduk dan tatap rendah hati. Benar-benar bahagia bertemu sosok seperti beliau. Banyak belajarlah pokoknya.
ADVERTISEMENT
Beliaupun mengeluarkan beberapa karya yang sempat di buat bersama anak-anak di komplek perumahan. Pensil yang dihias dengan pita-pita yang cantik, lalu di jual oleh mereka. Lumayan dengan modal 3000 dapat di jual jadi 5000. Beliau juga memperlihatkan bagaimana kain perca disulap menjadi pengangkat panggangan yang cantik. Wah, bagus ini buat bekal penempatan (hehehe). Beliau berpesan, kalau ke rumah nanti jangan lupa telpon dulu, maklum jadwal beliau yang sibuk terkadang membuat beliau jarang dirumah.