Sederhanakan lalu kreatiflah!!

Dunia pendidikan sejatinya adalah sebuah proses memanusiakan manusia, oleh sebab itu bukanlah proses yang mudah karena membutuhkan sebuah kerja keras untuk bisa menjawab kebutuhan manusia secara utuh. Itulah mengapa dunia pendidikan selalu menantang namun penuh kemuliaan. Tantangan tersebut berbeda-beda sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam dunia pendidikan, guru akan selalu di tuntut untuk bisa kreatif dalam menyampaikan setiap materi yang diajarkan. Kata kunci nya adalah kreatif. Banyak yang keliru dengan makna ini, ada yang beranggapan bahwa guru harus mengikuti perkembangan zaman jika ingin tetap bisa bertahan menjalankan peranya, sehingga berbagai fasilitas canggih dan mahal acap kali di keluhkan jika tidak tersedia di sekolah. Benar, guru memang butuh seperangkat alat canggih untuk tetap bertahan di era teknologi. Namun justru bukan itu yang harusnya menjadi keluhan guru, karena untuk menjadi kreatif tidak butuh banyak alasan. Siswa tidak sepenuhnya butuh fasilitas canggih dan mahal, ia hanya butuh benda sederhana yang mampu membuatnya tertarik untuk terus belajar dan mencari tau. Ya, semua kembali ke guru bagaimana ia mampu membuat siswa tertarik dan terstimulus pada setiap materi yang ia ajarkan.

Siapa yang pernah menyangka bahwa bak mandi yang penuh air menjadi bakal tempat munculnya hukum Archimedes? atau buah apel yang jatuh adalah asal muasal teori gravitas?Nah, oleh sebab itu kreativitas muncul bukan sebab canggih dan mahalnya alat bantu yang kita gunakan. Sederhanakan lalu kreatifilah.

Seorang tokoh pendidikan sekaligus sarjana fisika Maria Montessori mengatakan bahwa pendidikan tidak selalu harus mengadakan fasilitas yang terkadang sulit untuk di sediakan. Justru sebuah pendidikan itu baik jika mampu memanfaatkan seluruh lingkungan belajar anak . Sejatinya sesederhana apapun sebuah lingkungan, disanalah terdapat banyak stimulus yang dapat mengantarkan anak untuk bisa berpikir. Sehingga setiap anak memiliki kesempatan berproses yang besar di manapun ia berada.