Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hubungan Antara Praktik Akuntansi dan Peningkatan Return on Investment di UMKM
11 April 2025 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ulfa Dilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, salah satu tantangan besar yang sering dihadapi oleh UMKM adalah lemahnya pengelolaan keuangan. Banyak pelaku UMKM masih mengandalkan pencatatan manual atau bahkan tidak memiliki sistem pencatatan sama sekali. Hal ini berdampak pada sulitnya melakukan evaluasi kinerja usaha, khususnya dalam menilai efektivitas investasi yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Return on Investment (ROI) adalah salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan investasi. ROI menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan biaya investasi yang dikeluarkan. Praktik akuntansi yang baik memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan untuk menghitung ROI secara tepat. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana praktik akuntansi yang diterapkan dengan benar dapat meningkatkan ROI pada UMKM.
Praktik Akuntansi dalam UMKM
Praktik akuntansi mencakup pencatatan transaksi, pengelompokan akun, penyusunan laporan keuangan, serta analisis atas data keuangan. Dalam konteks UMKM, praktik akuntansi sederhana seperti mencatat pendapatan dan pengeluaran harian, menyusun laporan laba rugi, dan membuat neraca sudah sangat membantu dalam memahami kondisi keuangan usaha.
Namun, banyak UMKM yang belum menerapkan praktik tersebut secara konsisten. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan akuntansi, kurangnya sumber daya manusia, serta anggapan bahwa akuntansi hanya penting bagi usaha besar. Padahal, akuntansi adalah alat vital untuk mengambil keputusan strategis, termasuk dalam menilai apakah suatu investasi layak atau tidak.
ADVERTISEMENT
ROI dan Pentingnya Data Keuangan yang Akurat
ROI dihitung dengan rumus:
ROI = (Laba Bersih dari Investasi / Biaya Investasi) x 100%
Untuk memperoleh laba bersih secara akurat, pelaku UMKM memerlukan pencatatan yang rinci dan benar. Tanpa laporan keuangan yang jelas, sulit bagi pemilik usaha untuk mengetahui apakah suatu investasi – misalnya pembelian mesin baru, penambahan cabang, atau pengembangan produk – benar-benar memberikan keuntungan yang sesuai dengan dana yang dikeluarkan.
Akuntansi memberikan dasar data yang diperlukan untuk perhitungan tersebut. Dengan laporan laba rugi dan arus kas, UMKM dapat mengevaluasi investasi mereka, menghindari pengeluaran yang tidak efisien, dan fokus pada strategi yang menghasilkan ROI tertinggi.
Studi Kasus Singkat
Sebuah UMKM di bidang kuliner di Jakarta memutuskan untuk berinvestasi dalam alat produksi baru senilai Rp50 juta. Sebelumnya, pemilik usaha belum pernah membuat laporan keuangan. Setelah mengikuti pelatihan akuntansi dasar dan menerapkan sistem pencatatan sederhana menggunakan spreadsheet, ia mulai mencatat semua pemasukan dan pengeluaran.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan setelah investasi, laporan laba rugi menunjukkan peningkatan keuntungan bulanan sebesar Rp10 juta. Berdasarkan data tersebut, ROI alat produksi tersebut dapat dihitung:
ROI = (Rp10 juta x 3 bulan) / Rp50 juta x 100% = 60%
Angka ini menunjukkan bahwa investasi tersebut sangat menguntungkan. Tanpa laporan keuangan, pemilik mungkin tidak menyadari efisiensi dan peningkatan produktivitas yang diperoleh dari investasi tersebut.