Konten dari Pengguna

Potret Desa, Potret Indonesia

Uray Andre Baharudin
Kolumnis, Periset Bidang Studi Kebijakan Publik & HAM, Aktivis Amnesty International Indonesia
19 Desember 2023 12:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Uray Andre Baharudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi desa wisata di Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Desa adalah unit terkecil dalam pemerintahan Indonesia. Mereka mewakili jantung dan jiwa masyarakat di wilayah pedesaan. Desa-desa di Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-beda, mulai dari desa yang terletak di pegunungan yang subur, desa pesisir yang kaya akan kekayaan laut, hingga desa-desa adat yang mempertahankan warisan budaya nenek moyang. Desa-desa ini adalah tempat di mana tradisi tetap hidup dan nilai-nilai lokal dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih terdapat ketimpangan perkembangan antara kota dan desa yang perlu menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melihat potret desa sebagai potret Indonesia secara keseluruhan.
Desa merupakan pondasi dari sebuah negara. Menjadi desa yang maju, sejahtera, dan berdaya saing berarti Indonesia berada pada posisi yang lebih baik dalam persaingan global. Desa memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, bukan hanya dari segi ekonomi tetapi juga sosial dan budaya.
Di satu sisi, desa menjadi penghasil pangan bagi negara. Sektor pertanian yang mayoritas berada di desa merupakan salah satu pilar utama dalam ketahanan pangan Indonesia. Melalui inovasi dan pengembangan teknologi pertanian, desa-desa Indonesia dapat mengoptimalkan potensi pertaniannya, meningkatkan produktivitas, serta memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, desa juga memiliki kekayaan alam yang patut untuk dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Keindahan alam dan keberagaman budaya di desa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dengan memperhatikan potensi pariwisata di desa, kita tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, tetapi juga menjaga kearifan lokal dan budaya Indonesia.
Namun, kita juga tidak boleh melupakan bahwa pembangunan desa bukan hanya soal ekonomi semata. Kesenjangan sosial dan ketimpangan akses terhadap pendidikan dan kesehatan masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi. Dalam potret desa, masih banyak warga desa yang hidup dalam kemiskinan, kurang mendapatkan akses informasi dan pendidikan, serta sulit mencapai pelayanan kesehatan yang memadai.
ADVERTISEMENT

Tugas Siapa?

Tugas membangun desa menjadi tanggung jawab semua pihak, tak terkecuali masyarakat desa itu sendiri. Kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan sangatlah penting. Masyarakat harus terlibat dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau setiap program pembangunan yang ada di desanya. Masyarakat desa harus mengambil peran aktif dalam menyampaikan aspirasi, mengawasi penggunaan dana pembangunan, dan melaksanakan program-program yang telah disusun bersama dengan pemerintah.
Selain itu, dunia usaha juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Investasi di desa dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kemajuan infrastruktur. Perusahaan juga dapat memberikan pelatihan dan pendidikan agar masyarakat desa memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global. Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan insentif dan kebijakan yang mendukung investor untuk berinvestasi di desa.
ADVERTISEMENT
Lembaga sosial dan non-pemerintah juga dapat berperan dalam membangun desa dan Indonesia. Mereka dapat menjadi mediator antara pemerintah, masyarakat desa, dan dunia usaha. Lembaga ini dapat membantu dalam penyusunan program pembangunan yang berkelanjutan, memberikan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat desa, dalam mengatasi masalah yang ada di desanya.

PR untuk Kita

PR kita adalah memastikan bahwa setiap warga desa memiliki akses ke infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, dan fasilitas kesehatan. Kualitas hidup di desa sangat bergantung pada infrastruktur ini. Tanpa akses yang memadai, kesejahteraan dan produktivitas warga desa bisa terhambat.
Selanjutnya, PR kita adalah mendorong partisipasi aktif masyarakat desa dalam proses pengambilan keputusan. Mereka harus memiliki suara dalam hal-hal yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Dengan demikian, kebijakan yang dibuat akan lebih mencerminkan kebutuhan dan aspirasi mereka.
ADVERTISEMENT
Terakhir, PR kita adalah memastikan bahwa pembangunan di desa tidak merusak lingkungan. Keberlanjutan lingkungan harus menjadi bagian integral dari setiap rencana pembangunan.
Potret desa adalah potret Indonesia. Maka, PR untuk kita semua adalah memastikan bahwa setiap desa di Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembangunan nasional. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita semua sebagai bagian dari masyarakat. Mari kita bersama-sama mengerjakan PR ini untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.