Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Ubah Kawat Tembaga Jadi Perhiasan
13 Februari 2019 13:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Urban Id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kawat tembaga biasanya hanya menjadi komponen listrik atau barang elektronik, namun ditangan Rasmini Rusdi, kawat tembaga tersebut mampu dikreasikan menjadi perhiasan cantik dan elegan.
ADVERTISEMENT
Sudah sekitar empat tahun Rasmini menekuni seni melilit kawat tembaga ini, di gerai sederhana miliknya yang berlokasi di Jalan Prajurit Kemas Ali Sekojo, Palembang, kawat tembaga kini menjadi barang bernilai seni yang mampu memberikan pemasukan tambahan untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
Berbagai jenis perhiasan mampu dihasilkan dari kawat tembaga ini, seperti gelang, kalung, dan cincin. Tampilanya pun dipercantik dengan paduan batu mulia dan liontin asli nusantara, termasuk dari Sumatera Selatan.
Rasmini mengatakan, usaha membuat perhiasan berbahan dasar kawat tembaga ini bermula karena hobi membuat aksesoris, kemudian berlanjut hingga belajar dari internet. “Kerumitanya karena ada ciri khas masing-masing dalam menganyam tembaga, mulai dari mengikat batu membentuk perhiasan yang cantik dan menarik. Kita buat bros, kalung, dan cincin biasanya untuk ke pesta. Tapi bisa juga dibuat sesuai dengan keinginan pemesan,” katanya, Rabu (13/2)
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi pesanan, dirinya pun kerap terkendala tenaga pembuat, sebab untuk menyelesaikan kreasi ini memelukan tenaga fokus dan berjiwa seni karena pengerjaan harus secara detail. Oleh karena itu, belakangan Rasmini juga mengajak sejumlah remaja yang ada di sekitar lingkungannya untuk bergabung bersama.
Selain membantu membuat kreasi, ada juga yang bertugas menjadi tenaga pemasaran dengan menjual melalui jejaring media sosial. “Peminat perhiasan ini mulai dari lokal hingga ke pasar Asia Tenggara. Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung tingkat kerumitannnya, berkisar dari Rp50 ribu hingga jutaan rupiah,” katanya.
Dibincangi di gerai milik Rasmini, Hepi Fitria mengaku sudah menjadi pelanggan perhiasan yang berbahan dasar kawat tembaga tersebut. Menurutnya, produk yang dihasilkan tidak banyak ditemukan di pasaran sehingga lebih menarik.
ADVERTISEMENT
“Bagi saya kreasinya bagus dan rapi, apalagi harga yang ditawarkan cukup terjangkau,” katanya.(red/jrs)