Konten Media Partner

1 Warga Sumsel Meninggal Akibat KLB Leptospirosis

14 Oktober 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis atau kencing tikus. Foto: Adao/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis atau kencing tikus. Foto: Adao/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel mengeluarkan surat edaran (SE) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis di kabupaten/kota. Langkah ini diambil menyusul laporan adanya dua kasus leptospirosis di Palembang, salah satunya berujung pada kematian. Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman, menyatakan bahwa penyakit leptospirosis, yang ditularkan melalui urine tikus atau hewan terinfeksi, telah menelan satu korban jiwa pada Januari 2024. Kasus lainnya ditemukan pada April, tetapi tidak menyebabkan kematian. Kedua kasus tersebut terjadi di Kota Palembang. "Kami meminta Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah pencegahan. Laporan terakhir dari RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang menunjukkan satu kasus meninggal dan satu kasus lainnya terdeteksi tanpa kematian," kata dia, Senin 14 Oktober 2024. Trisnawarman menekankan pentingnya antisipasi terutama di wilayah berisiko seperti area banjir, persawahan, dan permukiman kumuh, mengingat musim hujan dan fenomena La Nina yang diperkirakan melanda akhir tahun ini. “Penularan leptospirosis sering terjadi melalui kontak dengan genangan air atau tanah yang tercemar urine tikus,” tambahnya. Langkah Pencegahan Leptospirosis Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Dinkes kabupaten/kota diminta untuk melakukan surveilans leptospirosis dan deteksi dini di daerah dengan potensi KLB. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan dan mengamankan makanan serta minuman dari jangkauan tikus. Pemakaian Perlindungan Warga disarankan memakai alas kaki atau sepatu boots saat beraktivitas di lingkungan yang mungkin tercemar urine tikus. Pengelolaan Limbah Pengelolaan sampah rumah tangga harus dilakukan dengan baik, termasuk menutup rapat tempat sampah agar tidak menjadi sarang tikus. Pemberantasan Hama Membersihkan lingkungan rumah dan tempat umum seperti pasar dan terminal dari tikus dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. “Kami mengimbau agar masyarakat aktif dalam menjaga kebersihan serta mematuhi langkah pencegahan agar dapat menghindari risiko penularan penyakit ini,” kata Trisnawarman. Hingga kini, belum ada laporan kasus leptospirosis tambahan dari kabupaten/kota lain. Namun, Dinkes Sumsel meminta semua daerah untuk tetap waspada dan melakukan monitoring aktif guna mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
ADVERTISEMENT