Konten Media Partner

10.432 Rumah di Sumsel Rusak Akibat Bencana Alam Sepanjang 2019

3 Januari 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah rumah milik warga di Kabupaten Lahat rusak akibat banjir bandang belum lama ini. (foto: Dok. BPBD)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah rumah milik warga di Kabupaten Lahat rusak akibat banjir bandang belum lama ini. (foto: Dok. BPBD)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, mencatat terjadi 51 kejadian bencana alam yang terjadi di 'Bumi Sriwijaya' sepanjang tahun 2019. Peristiwa itu membuat 10.434 unit rumah warga mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Penanggulangan Darurat BPBD Sumsel, Ansori mengatakan bencana hidrometeorologi itu terdiri dari 38 kejadian banjir bandang dan 13 kali tanah longsor.
"Bencana itu membuat 10.434 unit rumah milik warga mengalami kerusakan," katanya, Jumat (3/12).
Ansori bilang, bencana tersebut juga merusak ada 35 unit sekolah, serta fasilitas umum lainnya. Seperti Kantor Urusan Agama (KUA), musala, puskesmas, dan kantor kecamatan. Kemudian, juga merendam 1.675,5 hektare sawah di Sumsel.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi memang berdampak terhadap struktur tanah yang ada baik itu di wilayah dataran tinggi sehingga menyebabkan longsor, maupun di dataran rendah yang mengakibatkan debit air sungai mengalami peningkatan hingga menyebabkan banjir.
"Bencana banjir disebabkan dua faktor utama. Yakni intensitas hujan yang tinggi dan saluran drainase di daerah perkotaan atau pemukiman yang tersumbat," katanya.
ADVERTISEMENT
Ansori menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi tidak bisa dicegah namun mengantisipasi dampak bencana yang berpotensi terjadi bisa dilakukan. Seperti dengan membersihkan saluran atau membuat penampungan air seperti kolam retensi.
“Penanganan banjir menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten-kota di wilayahnya. BPBD sifatnya membantu melakukan penanganan," katanya. (jrs)