Konten Media Partner

10 Ribu Dosis Vaksin Disiapkan Atasi Wabah Penyakit Ngorok Kerbau di Sumsel

18 April 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan melakukan pemantauan sejumlah usaha peternakan Foto: abp/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan melakukan pemantauan sejumlah usaha peternakan Foto: abp/Urban Id
ADVERTISEMENT
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel akan mendistribusikan 10.000 ribu vaksin Septicaemia Epizootice ke kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Efendi menyebutkan vaksin Septicaemia Epizootice yang akan dibagikan tersebut sebagai upaya antisipasi menyebar virus penyakit ngorok yang kini menyerang kerbau.
"Kami sudah minta bantuan ke pusat dan dapat pengiriman 10.000 dosis vaksin. Rencananya akan kami bagikan dalam waktu dekat," kata dia, Kamis 18 April 2024.
Ruzuan menyebutkan wabah penyakit ngorok pada kerbau sudah menyerang empat wilayah di Sumsel di antaranya OKI dengan jumlah kerbau tewas paling banyak. Lalu, Ogan lir (OI), Banyuasin dan terbaru Empat Lawang. Namun, berdasarkan laporan baru tiga wilayah yang memakan ternak tewas.
"Dari laporan yang kami terima, baru OKI dan OI yang ada laporan tewas. Sementara Banyuasin baru ada laporan gejala saja. Kalau di Empat Lawang, itu baru dapat informasi dari media. Dinas setempat belum ada laporan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ruzuan, pola pemeliharaan kerbau yang dilakukan oleh peternak selama ini masih menerapkan sistem tradisional. Yaitu dengan melepas liarkannya. Hal itulah yang membuat hewan ternak warga ini rentan terserang penyakit.
"Tidak ada yang dibudidayakan secara intensif. Kerbau peliharaannya diliarkan. Makanya susah untuk mengontrol kesehatannya," ucapnya.
Untuk itu, dia meminta petugas peternakan setempat memberikan imbauan ataupun penyuluhan kepada peternak agar bisa mengkandangkan kerbau peliharaannya. Pemprov Sumsel juga nantinya akan memberikan bantuan disinfektan untuk disemprotkan ke seluruh kandang sehingga lepas dari bakteri ataupun penyakit.
"Kami juga sedang mengajukan bantuan vitamin ataupun obat-obatan untuk asupan kerbau agar daya tahan tubuhnya kuat," terangnya.
Menurut Ruzuan, saat ini populasi kerbau di Sumsel mencapai sekitar 26.000 ekor.
ADVERTISEMENT
"Langkah antisipasi ini penting untuk melindungi populasi kerbau di Sumsel," tandasnya.