3 Dampak Kabut Asap Akibat Karhutla

Asap yang diakibatkan oleh Karhutla/Kumparan.

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan bencana yang kerap terjadi berulang. Hal ini mengakibatkan tebalnya kabut asap terjadi setiap tahun terutama di Kota Palembang.

Pada tahun 2023, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengatakan bahwa jumlah titik api karhutla telah mencapai 3.788 titik di Kota Palembang dan Jambi.

Dampak yang timbul dari karhutla ini mengakibatkan kerugian dalam berbagai sektor kehidupan. Lalu, apa saja dampak dari kabut asap tersebut?

Dampak Kesehatan

Asap yang ditimbulkan dari karhutla mengandung zat yang berbahaya, contohnya karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM2.5). Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Akibatnya menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan.

Gangguan pernapasan yang meliputi asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu, mengakibatkan iritasi mata dan tenggorokan. Lebih parahnya lagi, dapat mengakibatkan penyakit Kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke apalagi dihirup dalam jangka waktu lama.

Dampak kesehatan ini akan berbahaya bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan individu yang memiliki penyakit kronis.

Dampak Lingkungan

Karhutla memiliki dampak yang serius bagi lingkungan yaitu, penurunan kualitas udara karena konsentrasi partikel polutan meningkat. Akibatnya jarak pandang menjadi jauh dan merusak kualitas udara lingkungan.

Selain itu, kabut asap mengakibatkan perubahan iklim yang berbahaya untuk kelangsungan lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan asap mengandung gas rumah kaca, karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) yang berkontribusi pada pemanasan global.

Dampak lingkungan yang lain adalah merusak habitat liar mengurangi keanekaragaman hayati.

Dampak Ekonomi

Dampak yang terakhir pada kerugian atas kabut asap yaitu, gangguan aktivitas ekonomi. Kabut asap sangat memengaruhi aktivitas manusia, termasuk aktivitas ekonomi. Kabut asap mengakibatkan tutupnya sekolah, bandara dan pelabuhan.

Lalu, menyulitkan petani karena lahan yang terbakar menyebabkan penurunan produksi sehingga berpengaruh pada pendapatannya. Selain itu, dapat merugikan ekonomi di sektor pariwisata karena berkurangnya wisatawan yang datang di kota yang terdampak